BREGADA REKSO WINONGO KAMPUNG NGAMPILAN DALAM ACARA BREGADA RAKYAT MALIOBORO
Abstract
Bregada merupakan nama lain dari brigade yang berarti kelompok prajurit. Bregada merujuk kepada kelompok prajurit yang terdapat pada Keraton Yogyakarta, dalam sejarah perkembangannya bregada menjadi sebuah pertunjukan atraksi budaya yang diminati oleh masyarakat biasa. Oleh sebab itu masyarakat biasa berinisiatif untuk membuat sebuat kelompok atau grup baris berbaris dengan konsep meniru kepada kelompok prajurit Keraton yaitu bregada, sehingga muncul kelompok baris-berbaris dimasyarakat yang dinamakan Bregada Rakyat. Bregada rakyat terdiri dari berbagai unsur dalam masyarakat sehingga banyak hal yang menarik dalam sebuah kelompok atraksi budaya ini. Pada tahun 2021 tepatnya bulan November Dinas Pariwisata bersama dengan Dinas Kebudayaan membuat suatu kegiatan dimana Bregada Rakyat menjadi peran penting didalamnya yaitu Bregada Rakyat Malioboro. Salah satu kelompok atraksi budaya Bregada Rakyat yang terpilih adalah Bregada Rekso Winongo. Bregada Rekso Winongo merupakan kelompok atraksi budaya dengan konsep peniruan prajurit Keraton yang berada di bantaran sungai Winongo oleh sebab itulah di namakan Rekso Winongo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis dimana pola garap menjadi teks dan fungsi Bregada Rekso Winongo sebagai konteks. Pada pola penyajian dari Bregada Rekso Winongo ini terdapat beberapa unsur didalamnya yaitu penggarap, sarana garap, perabot garap. Dalam fungsinya Bregada Rekso Winongo ini juga berfungsi untuk menghibur,
membantu, serta memberikan informasi seputar kawasan wisata Malioboro.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Albi Anggito, J. S. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Jejak Publisher.
Arini dan Sri Hermawati Dwi. 2008. Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik.
Yogyakarta: Kanisius.
Gupta, Dharma. 2007. Toponim Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Yogyakarta.
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, Dan Humaniora. Yogyakarta: Paradigma.
Maladi, Agus. 2017. “Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan”, dalam NUSA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, Vol. XII/I: 90-100.
Merriam, Alan P. 1964. The Anthrophology of Music. Evanston: Northwestern University Press.
Nakagawa, Shin. 2000. Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar dalam Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Supanggah, Rahayu. 2009. Bothékan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press.
Suwito, Yuwono S. 2009. Prajurit Kraton Yogyakarta: Filosofi dan Nilai Aturan sejak dahulu kala istiadat yang Terkandung di Dalamnya. Yogyakarta: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v20i1.10994
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.