JURNAL PRANATA

Andre Nur Vily

Abstract


Pranata merupakan nama belakang dari inspirasi karya tari ini. Prana berarti nafas dan ta berarti tata, Pranata mempunyai makna mengatur nafas. Mengatur nafas diartikan sebagai kesabaran. Dio Pranata terlahir dalam keadaan tidak sempurna, beberapa indra seperti mata, telinga, dan mulut tidak berfungsi
secara normal. Dio menyukai cahaya, berjalan menggunakan tumit sebagai tumpuan dan tangan kanan selalu bergetar. Dio terlihat sibuk dengan dunianya sendiri yang merupakan salah satu ciri anak autis. Kondisi yang dialami Dio dan tiga sosok yang mempunyai konflik batin paling kuat menginspirasi terbentuknya karya tari ini.
Gerak dasar dalam karya tari ini banyak terinspirasi dari peristiwa tertabraknya kucing dan tingkah laku Dio yang dieksplorasi berdasarkan kemampuan dan ketubuhan penata. Keterkurungan merupakan tema dalam karya
tari ini yang diungkapkan melalui konsep nine point dari Horoyuki Miuraa tetapi dari sudut pandang kubus dalam matematika disadari sebagai kesadaran ruang dan
gerak yang diungkapkan dinamis dan penuh ketegangan. Dirangkai dalam lima adegan yaitu sekilas sosok Dio dan Ayah, rasa bersalah dan kelahiran, bahasa isyarat, perbedaan dimensi antara sosok Ayah, Dio, dan Penata, lalu keterkurungan.
Karya tari Pranata disajikan dalam bentuk koreografi kelompok yang ditarikan oleh tiga orang penari laki-laki dan menggunakan iringan musik MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Menggunakan busana yang berwarna abuabu
sebagai simbol diantara hitam dan putih juga dihiasi sentuhan kotak-kotak sebagai dimensi. Masing-masing busana berbeda menyimbolkan sosok Ayah, Dio, dan Penata.

Kata Kunci : Dio, Keterkurungan, Pranata


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.735

Article Metrics

Abstract view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id