Pembaruan Tari Rampak Buta oleh Kelompok Krincing Manis

Luvita Pradana Puspitasari 1011281011

Abstract


Kabupaten Sleman memiliki 251 paguyuban kesenian jatilan yang di dalamnya terdapat ruang yang bebas untuk berekspresi dengan menampilkan kreativitas masyarakat. Salah satu bentuk kreatifitas yang saat ini sedang berkembang adalah tari ‘Rampak Buta’ yang memiliki ciri khas berbeda dengan kesenian jatilan. Pada tahun 1990-an hingga saat penelitian ini dilakukan, diketahui bahwa penari ‘Rampak Buta’ mayoritas adalah laki-laki berkenaan dengan tenaga yang sangat kuat. Pada tahun 2012 muncul kelompok Rampak Buta Krincing Manis yang memberikan suguhan tari Rampak Buta dengan mayoritas penari perempuan. Kehadirannya tidak serta merta diterima masyarakat, banyak kritik dan diskriminasi yang diterima namun pada akhirnya kelompok Krincing Manis dapat bertahan dan menjadi pelopor kelompok Rampak buta putri pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelompok Krincing Manis menampilkan inovasi serta pembaruan dari segi garap koreografi yang berbeda dengan Rampak Buta putra pada umumnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan Analisis Koreografi dengan meliputi aspek penari, aspek gerak, aspek waktu, aspek ruang, struktur penyajian, tata rias busana, dan musik pengiring. Kelompok ini menjadi wujud emansipasi wanita yang saat ini mulai dilupakan masyarakat.

 

Kata kunci : pembaruan, tari Rampak Buta, kelompok Krincing Manis


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.1040

Article Metrics

Abstract view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id