Peran Musik dalam Kesenian Montro di Yogyakarta

Sukotjo Sukotjo, Shahanum Md, Joko Trilaksono

Abstract


Montro sebagai salah satu seni pertunjukan merupakan perpaduan dari berbagai media komunikasi yaitu gerak tubuh sebagai garap tari, bunyi dan bahasa sebagai garap iringan, serta rias dan busana sebagai garap seni rupa, yang kesemuanya direalisasikan kemunculannya secara komplementer. Bentuk kompleksitas pertunjukan tari mengarahkan penghayat pada pemahaman yang menyeluruh terhadap unsur-unsur tari yang pada dasarnya tidak bersifat parsial. Hubungan yang terjalin antara unsur musik dengan wiraga, wirasa, dan wirama dalam pertunjukannya membuat kesenian Montro menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diungkap dalam memahami tentang makna yang terkandung di dalamnya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan  multidisiplin seperti: etnomusikologis, sejarah, antropologis, sosiologis, dan semiotika. Peranan musik dalam kesenian Montro memiliki peranan yang penting dalam memberikan unsur estetis dalam pertunjukannya. Hal ini dapat mengungkap tentang apa yang terkandung dalam makna kesenian tersebut.


Keywords


Musik; montro; pertunjukan

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Irwan. 2006, Konstruksi dan Reproduksi

Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anderson, Benedict,ROG, (1972), “The Idea of

Power in Javanese Culture,” Claire Holt (ed) Culture and Politics in Indonesia, Ithaca, Cornel University.

Ardana, I Ketut dan Maria Goretti Indah Della

Consetta. (2022). Estetika Tri Mandala Dalam Komposisi Baru

Pasupati: Strategi Pengembangan Wacana Keindahan

Dalam Karawitan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 23 No. 1, April 2022: 15-27.

Bramantyo, Triyono dan Winarjo Sigro Tjaroko. (2021). Lagu Dolanan dalam Permainan Tradisional sebagai Strategi Inovasi Pendidikan Sendratasik. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 22 No. 3, Desember 2021: 137-145.

Dibia, I Wayan. (2006), Tari komunal: buku pelajaran kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.

Dyah, Paramitra Fitria Sari., M. Ismail Hamsyah, dan Agus Danugroho. (2023). Apropriasi Seni Musik Gugah Sahur: Studi Kasus Tongklek dan Tongtong Madura. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 24 No. 1, April 2023: 46-57.

Duranti, Alessandro. (1997). Linguistic

Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.

Firmansyah, G.R. Lono Lastoro Simatupang, Hermien Kusmayati, Wiwik Sushartami. (2019). Aksiologi

Musikal pada Pertunjukan Tari Tradisional Linda dalam Ritual Adat Keagamaan Karia di Daerah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 20 No. 3, Desember 2019: 132-149.

Hartitom, G.R. Lono L. Simatupang, dan Victor Ganap, (2019). Rabab Pasisia sebagai Pertunjukan Seni Tutur di Kabupaten Pesisir Selatan, Vol. 20 No. 1, April: 1-12.

Haviland, W. (1985). Antroplogi (4th ed.). (R. Soekadijo, Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga.

Irawati, Eli. (2017). Transmisi Kelentangan dalam Masyarakat Dayak Benuaq. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 17 (1). https://doi.org/10.24821/resital.v17i1.1686

Irawati, Eli. (2019). Transmission of Kelentangan

Music among The Dayak Benuaq of East alimantan in Indonesia. Malaysian Journal of Music, 8 (1), 108–121. https://doi.org/10.37134/mjm.vol8.7.2019

Kartomi, M. J. (2012). "The Function of Music in Javanese Society: From Past to Present." In Music and Minorities from Around the World: Research, Documentation and Interdisciplinary Study, edited by F. T. Eckhard and S. Pettan, 85-100. Cambridge Scholars Publishing.

Kentjono, Djoko. (1982). Dasar-dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra UI (Universitas Indonesia).

Kerman, Joseph; Tomlinson, Gary; Kerman, Vivian. (2000). Listen (4th ed.). Boston: Bedford/St. Martin's.

Koentjaraningrat. (1990). Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Kuswanto, H. (2019). "The Function of Gamelan Music in Javanese Society." In Proceedings of the 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018), 223-227. Atlantis Press

Moertjipto. (1991). Bentuk-bentuk Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Humphrey, Doris. (1983). Seni Menata Tari (The

Art of making Dances ). Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Moleong. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyadi Cahyoraharjo, H. (2021). Analisis Struktural dan Gaya Musikal Penyajian Keroncong Kidung Cinderamata pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol. 22 No. 1, 58-67.

Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rhineka Cipta

Raden, A. G. A. (2017). "The Function of Javanese Gamelan Music in Rituals." In Proceedings of the 1st International Conference on Art and Cultural Heritage (ICOACH 2017), 169-174. Atlantis Press

Puji, Sugeng leksono. (2016). Pengantar Antropologi Memahami Realitas Sosial Budaya.

Malang: Intrans Publising.

Rumengan, P. (2010). Maengket, Seni Tradisional Orang Minahasa: Perkembangan dan

Permasalahan (Vol. II). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana ISI Yogyakarta.

Schechner, Richard. (2002). Performance Studies

an Introduction. London: Routledge.

Sibarani, Robert. (2012). Local Wisdom: Itself,

Roles, and Methods of Oral Tradition. Jakarta: Association of Oral Tradition (ATL).

Sindhunata. (2013). Kesurupan Kuda Lumping.

Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta.

Soedarsono, RM. (1972). Djawa dan Bali: Dua

Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisionil di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soedarsono, RM. (2000). Metodologi Penelitian:

Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Edisi Kedua. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia,

Sumaryono. (2012). Ragam Seni Pertunjukan

Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta.

Stein, L. (1979). Structure & Style, The Study and Analysis of Musical Forms. Miami: Summy-Birchard Inc.

Sutrisno, M., & Putranto, H. (Ed.). (2005). Teori-

Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Hadi, Sumandiyo, (2006). Seni dalam Ritual Agama,

Yogyakarta: Pustaka

Mulder, Niels, (1994). Individual and Society in

Java: a Cultural Analysis, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press

Tim Pusat Pengembangan Bahasa, (1997). Kamus

besar Bahasa Indonesia / Tim Penyusun

Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Sanusi Pane, (1955). Sejarah Indonesia, Perpustakaan

Perguruan Kementerian P.P. dan K.: Djakarta,. Jilid I hal. 155.

Sumarsam. (2001). Gamelan: Cultural Interaction and Musical Development in Central Java. Chicago: University of Chicago Press.

Wahyudi, Aris dan Rani Kurniawati. (2021). Galong dan Pathet Manyura dalam Pedalangan Ngayogyakarta: Sebuah Perbandingan “Rasa”. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan12-23 Vol. 22 No. 1, April 2021: 12-23.




DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v24i3.9374

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.