Membaca Praktik Musik Mamanda Kutai Lewat Ekosistem Musikal
Abstract
ABSTRACT Mamanda Kutai (Ladon) music is a crucial aspect of Mamanda Kutai's performance. This is because, without the music, Mamanda Kutai is just an ordinary drama. Mamanda is a show originating from South Kalimantan. Mamanda arrived in East Kalimantan because Kutai was one of the areas controlled by the Banjarmasin Sultanate. The heyday of Mamanda Kutai occurred when this art was performed regularly by Kutainese society (not only in the Kutai Kartanegara Ing Maradipura Sultanate as the Karesmenan Aji). In its heyday, every village in Kutai Kartanegara had Mamanda Kutai group. Nowadays, there is only one group left, namely Mamanda Panji Berseri. This study aims to find out how to preserve Mamanda Kutai music by the Mamanda performer and the government. This study used a descriptive analysis method by collecting several sources of text and interview. The sustainability of Mamanda Kutai has degenerated in terms of the existing group’s quantity. This is due to the lack of preservation of the Mamanda Kutai musical ecosystem. Some of the challenges faced by Mamanda Kutai are (1) the lack of teachers with cultural literacy; (2) the lack of economic welfare of the Kutai Mamanda performer; (3) the absence of the documentation of this art; and (4) the lack of broadcasting of Mamanda Kutai's performances.
ABSTRAK Musik Mamanda Kutai (Ladon) menjadi aspek yang sangat penting pada pertunjukan Mamanda Kutai. Hal ini dikarenakan, tidak adanya Musik Mamanda Kutai maka pertunjukan ini hanya sebagai drama biasa. Mamanda merupakan pertunjukan yang berasal dari Kalimantan Selatan. Mamanda sampai di Kalimantan Timur dikarenakan Kutai menjadi salah satu daerah yang dikuasai Kesultanan Banjarmasin. Masa kejayaan Mamanda Kutai pada saat kesenian ini dipertunjukan di masyarakat (tidak hanya di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Maradipura sebagai Keresmenan Aji). Pada masa kejayaannya, setiap desa di Kutai Kartanegara memiliki kelompok Mamanda Kutai. Pada saat ini hanya tersisa satu kelompok saja, yaitu Mamanda Panji Berseri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara preservasi musik Mamanda Kutai oleh pelaku dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan mengumpulkan beberapa sumber literasi dan data wawancara. Keberlanjutan Mamanda Kutai mengalami kemunduran dilihat dari kuantitas kelompok yang ada. Hal ini disebabkan oleh kurangnya preservasi ekosistem musikal dari Mamanda Kutai. Beberapa tantangan yang dihadapi Mamanda Kutai yaitu (1) kurangnya guru pembawa kebudayaan; (2) kurangnya kesejahteraan ekonomi para pelaku Mamanda Kutai; (3) tidak adanya pengarsipan dari kesenian ini; dan (4) kurangnya penyiaran pertunjukan Mamanda Kutai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdillah, A. (2009). Inovasi Pertunjukan Teater Tradisional Ludruk di Wilayah Budaya Arek. Mudra Volume, 24(1), 18–28. https://doi.org/0.31091/mudra.v24i1.1551
Alamijaya, J. (2017). Penampilan Mamanda Akan Buka Konser Skid Row di Tenggarong. Retrieved April 19, 2022, from Tribun Kaltim website: https://kaltim.tribunnews.com/2017/09/05/penampilan-mamanda-akan-buka-konser-skid-row-di-tenggarong?page=all
Darma, B. (2015). Penciptaan Naskah Drama Ambu Hawuk Berdasarkan Tradisi Lisan da Perspektif Jender. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 12(1), 55–64. https://doi.org/10.24821/resital.v12i1.460
Dewi, D. W. C., Nuryatin, A., Supriyanto, T., & Zulaeha, I. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Cerita Mamanda bagi Generasi Milenial dalam Cendera Mata sebagai Hasil Industri Kreatif. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana 2019, 2(1), 564–568.
Dipoyono, A. (2018). Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional Ketoprak di Surakarta. Lakon Jurnal Pengkajian & Penciptaan Wayang, XV(2), 107–116. https://doi.org/10.33153/lakon.v15i2.3001
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanitika, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.
Indriani. (2020). Disdik Keluhkan Kurangnya Guru Seni di Sekolah. Retrieved March 4, 2022, from Antara: Kantor Berita Indonesia website: https://www.antaranews.com/berita/1702798/disdik-keluhkan-kurangnya-guru-seni-di-sekolah
Irawati, Eli. (2013). Eksistensi Tingkilan Kutai Suatu Tinjauan Etnomusikologis. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Irawati, Eli (2019) Ethnomusicology and Music Ecosystem. In: ICONARTIES 2019, 3-5 Juli 2019, The Poenix Hotel Yogyakarta. https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=MO-gTdMAAAAJ&citation_for_view=MO-gTdMAAAAJ:kNdYIx-mwKoC
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mamik. (2015). Metodelogi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher.
Marjanto, D. K. (2016). Implementasi Kebijakan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Kebudayaan, 11(1), 21–34. https://doi.org/10.24832/jk.v11i1.18
Musthofa, B. M. (2018). PENGEMBANGAN BUDAYA MENUJU KESEJAHTERAAN BUDAYA : Pelajaran Dari Pengembangan Masyarakat Di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat. Sosio Informa, 4(3), 553–566. https://doi.org/10.33007/inf.v4i3.1600
Nettl, B. (2012). Teori Dan Metode Dalam Etnomusikolog. Jayapura: Jayapura Center of Music.
Novandhi, Nanda, K., & Yanuartuti, S. (2020). Bentuk Musik Dan Makna Lagu Garuda Pancasila. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(2), 113–123. https://doi.org/10.26887/ekspresi.v22i2.1267
Parmadi, B., Kumbara, A. A. N. A., Wiraman, A. A. B., & Sugiartha, I. G. A. (2018). Pengaruh Globaliasi dan Hegemoni Terhadap Transformasi Musik Dol di Bengkulu. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(1), 67–75. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i1.240
Pettan, S., & Titon, J. T. (Eds.). (2015). The Oxford Handbook of Applied Ethnomusicology. America: Oxford University Press.
Pratama, R. (2020). Pengarsipan Kebudayaan. Archiva Journal, 1(1), 30–37. Retrieved from https://pusdiklat.anri.go.id/jurnal/index.php/archivajournal/article/view/14
Pratama, Z. W., Setyoko, A., & Arozaq, F. Y. (2021). Ornamentasi Vokal pada Tarsul Kutai Kartanegara. Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik, 1(1), 25–34. https://doi.org/10.30872/mebang.v1i1.3
Pulungan, S. (2017). Kajian Pelestarian Seni Budaya Kutai Di Kabupaten Kutai Kartanegara. Gerbang Etam, 11(2), 4–20. Retrieved from https://ejurnal.balitbangda.kukarkab.go.id/index.php/gerbangetam/article/view/9
Sahriansyah. (2015). Sejarah Kesultanan dan Budaya Banjar. Banjarmasin: IAIN Antasari Press.
Sardjono, A. (2019). HKI dan UU Pemajuan Kebudayaan. JIPRO : Journal of Intellectual Property, 2(2), 45–61. https://doi.org/10.20885/jipro.vol2.iss2.art5
Sitinjak, L., Hutagalung, S. P. D., & Widodo, T. W. (2021). Proses Pembelajaran Teknik Melismatis dalam Repertoar Messiah Karya G. F. Hendel pada Mata Kuliah Ensambel Vokal. Promusika, 9(2), 101–108. https://doi.org/10.24821/promusika.v9i2.5168
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian (Ayup, Ed.). Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Sulistyowati, E. (2016). Eksistensi Mamanda Dalam Masyarakat Kalimantan Selatan. Lentera, 11(2), 11–20. https://doi.org/10.33654/jpl.v11i2.410
Supanggah, R. (Ed.). (1995). Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Suryati, S., Simatupang, G. R. L. L., & Ganap, V. (2018). Ornamentasi Seni Baca Al-Qur’an dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an sebagai Bentuk Ekspresi Estetis Seni Suara. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 17(2), 67–74. https://doi.org/10.24821/resital.v17i2.2219
Vivian, Y. I., Gunawan, A., & Arrazaq, F. Y. (2022). Mamanda Kutai: Karakteristik Ladon pada Lirik dan Musik Karya Mamanda Panji Berseri. Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik, 2(1), 19–48. https://doi.org/10.30872/mebang.v2i1.22
Warisan Budaya Takbenda | Beranda. (2016). Retrieved March 4, 2022, from https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=396
Wulandari, N. I. (2016). Nilai Budaya Banjar Pada Naskah Mamanda (Banjarese Cultural Values Portrayed In Mamanda). Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pembelajarannya, 6(1), 103–114. https://doi.org/10.20527/jbsp.v6i1.3743
DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v23i3.7408
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.