Analisis Struktural dan Gaya Musikal Penyajian Keroncong Kidung Cinderamata pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional
Abstract
The Structural Analysis and Musical Style of the Performance of Keroncong Kidung Cinderamata at National Students Art Week. This study describes the presentation of Kidung Cinderamata at National Students Art Week by revealing its structural analysis and musical style. The song of Kidung Cinderamata was one of the mandatory songs for the competition subdivision of male keroncong, which was challenging to sing. Participants often had musical difficulties in interpreting and exploring when choosing Kidung Cinderamata in the context of its performance. It occurred because the singers did not understand the musical element of this song. This study used a qualitative method with a musicological approach to reveal all the elements which made up this song. This research succeeded in revealing creation, structural analysis, harmony framework, and musical style. The results of this study can be a reference for singers who want to explore how to perform the song of Kidung Cinderamata.
Penelitian ini mendeskripsikan penyajian lagu keroncong Kidung Cinderamata pada Pekan Seni mahasiswa Nasional. Penelitian difokuskan pada analisis struktural dan gaya musikalnya. Lagu Kidung Cinderamata merupakan salah satu lagu wajib tangkai keroncong putra yang memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan musikologi untuk mengungkap segala unsur musikalitas yang membentuk lagu ini. Berdasarkan pengamatan, dapat diketahui bahwa peserta seringkali memiliki kendala secara musikal dalam memaknai dan mendalami ketika memilih lagu Kidung Cinderamata untuk dinyanyikan. Hal ini terjadi karena penyanyi kurang mendalami unsur musikalitas dalam lagu tersebut. Penelitian ini berhasil mengungkap proses penciptaan, analisis struktural, kerangka harmoni dan gaya musikal. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penyanyi yang ingin mendalami cara menyajikan lagu keroncong Kidung Cinderamata.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A, H, C, Ericka. Undiana, N. (2021). Pengaruh Serial Korea “Start Up” Terhadap Minat Kewirausahaan Di Tingkat Mahasiswa. Cinematology, 1(1), 24–34.
Andini, M. (2021). Sumeleh,Semeleh: Signifikansi Estetika Keroncong Gaya Solo. Swara: Jurnal Antologi Pendidikan Musik, 2(1), 23–31.
Artanto, M. (2020). Pergelaran Simphoni Keroncong Moeda #9: Menimbang Ruang Antara Musik Dulu dan Kini. Virtuoso: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 3(1), 57. https://doi.org/10.26740/vt.v3n1.p57-64
B, J. B. (1979). Mengenal Keroncong dari Dekat. Akademi Musik Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.
Cross, I. (2014). Music and communication in music psychology. Psychology of
Music, 42(6), 809–819. https://doi.org/10.1177/0305735614543968
Daulay, R. R., & Adlin, D. (2019). Pengaruh Rangsang Kinestetik dan Visual Tari Kreasi Batak Toba di Sekolah MAN 2 Model Medan. Gesture: Jurnal Seni Tari, 8(2), 114–125.
Djelantik, A. A. M. (1990). Pengantar Dasar Ilmu Estetika 1 Estetika Instrumental. Sekolah Tinggi Seni Indonesia.
Ganap, V. (2000). Tugu keroncong music : hybrid genre of Portuguese sojourn. Jurnal Pengetahuan Dan Penciptaan Seni Seni, 2(4), 213–228.
Gutama, A. (2020). Analisis Pola Ritme dan Bentuk Lagu Anak. Virtuoso: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 3(1), 23. https://doi.org/10.26740/vt.v3n1.p23-32
Joseph, O. W. (2000). Lomba Musik dalam Kontekstual Apresiasi Umum (Music Contest in General Appreciation Context). Harmonia-Journal of Arts Research and Education, 1(2), 17–28. https://doi.org/10.15294/harmonia.v1i2.841
Joseph, W. (2009). Teori Musik 2. Universitas Negeri Semarang.
Juslin, P. N. (2013). What does music express? Basic emotions and beyond. Frontiers in Psychology, 4(SEP), 1–14. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2013.00596
Kautzar, A. (2019). Karakteristik Bentuk Musik Melayu Di Kota Palembang Pada Lagu Melati Karangan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 18(2), 88–94. https://doi.org/10.24821/resital.v18i2.1926
Mintargo, W. (2017). Akulturasi Budaya Dalam Musik Keroncong di Indonesia. Nuansa Journal of Arts and Design, 1(1), 10–22.
North, A. C., & Hargreaves, D. J. (2000). Musical preferences during and after relaxation and exercise. American Journal of Psychology, 113(1), 43–67. https://doi.org/10.2307/1423460
Prabowo, B. R. (2019). Kualitas Personal Dalam Mencapai Estetika “Ngroncongi.” Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 14(1), 1–9. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v14i1.2531
Prasetya, H. B. (2013). Mlesed dan Nggandhul dalam Karawitan Pedalangan Gaya Yogyakarta: Tinjauan Budaya, Karawitanologi, dan Fisika Bunyi. Disertasi: Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/1149/
Prasetya, H. B. (2019). Mlesed and Nggandhul in the Musical Accompaniment of Sadhow Puppet Theater: A Case Study of Gendhing Ayak-Ayak. Asian Musicology, 29(1), 63–85. https://www.earticle.net/Article/A362025
Pudjasworo, B., Prasetya, H. B., & Senen, I Wayan, Rokhani, Umilia, Y. (2017). Karya Cipta Seni Pertunjukan. JB Publisher.
Ratna, N. K. (2016). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.
Ruud, E. (2009). Music and identity. Nordic Journal of Music Therapy, Januari(1), 3–13. https://doi.org/10.1080/08098139709477889
Sharma, Bala, P. (2013). Painting : A Tool of Non-Verbal Communication Painting : A Tool of Non-Verbal Communication. Language in India, 13(7), 312–318.
Sihombing, L. H., Letwory, A. M., & Floriana, F. S. (2021). Semiotic Analysis : Social Critics Towards Government Depicted in the Songs of Marjinal Band. Virtuoso: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 4(1), 39–45.
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Supiarza, H. Sobarna, C. Sukmayadi, Y . Mulyadi, R. (2018). The Prospect and Future of Youth Kroncong Group at Universitas Pendidikan Indonesia in Bandung. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 18(1), 100–110. https://doi.org/10.15294/harmonia.v18i1.15524
Supiarza, H. (2019). Rekonstruksi Musik Keroncong Anak Muda di Kota Bandung. Universitas Padjadjaran.
Supiarza, H., & Sarbeni, I. (2021). Teaching and Learning Music in Digital Era : Creating Keroncong Music for Gen Z Students Through Interpreting Poetry. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 21(1), 123–139.
Supiarza, H., Setiawan, D., & Sobarna, C. (2019). Pola Permainan Alat Musik Keroncong dan Tenor di Orkes Keroncong Irama Jakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 20(2), 108–120. https://doi.org/10.24821/resital.v20i2.2459
Watanabe, R. T. (1967). Introduction To Music Research. Prentice-Hall, Inc.
Widjajadi, R. A. S. (2007). Mendayung di Antara Tradisi dan Modernitas: Sebuah Penjelajahan Ekspresi Budaya Terhadap Musik Keroncong. Hanggar Kreator.
Yampolsky, P. B. (2010). Kroncong Revisited: New Evidence from Old Sources. Archipel, 79(1), 7–56. https://doi.org/10.3406/arch.2010.4159
DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.5942
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.