Musik Batu
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dewi, M. O. R., & Simatupang, G. R. L. L. (2013). Konsep Minimax dalam Karya Musik Slamet Abdul Sjukur yang Berjudul “Uwek-Uwek” dan “100 ABG Babu”, Universitas Gadjah Mada.
Dewi, M. O. (2013). Konsep Minimax Slamet Abdul Sjukur dalam Musik "Uwek-Uwek". Resital Jurnal Seni Pertunjukan, 104-121.
Eaglestone, B., Ford, N., Nuhn, R., Moore, A., & Brown, G. (2001). Composition systems requirements for creativity: what research methodology. In Proc. MOSART Workshop (pp. 7–16).
Hardiati, E. S., & Siagian, R. (2002). Candi sebagai warisan seni dan budaya Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hardjana, S. (1986). Enam tahun Pekan Komponis Muda, Dewan Kesenian Jakarta, 1979-1985 : sebuah alternatif. Jakarta : Kesenian Jakarta. Retrieved from https://search.library.wisc.edu/catalog/999583188602121
Iswantara, N., Soemanto, C. S., Haryono, T., & Simatupang, L. L. (2012). Proses Kreatif Teater Garasi Yogyakarta dalam Lakon Waktu Batu. Resital Jurnal Seni Pertunjukan, 13(2).
Karyanto, I. (1997). Otonomi teks: Catatan dari sebuah wacana sastra’. Media Kerja Budaya, 7, 14–15.
Laksono, K. L., Anggreni Purba, S., & Dona Hapsari, P. (2015). Musik Hip-Hop sebagai Bentuk Hybrid Culture dalam Tinjauan Estetika. Resital Jurnal Seni Pertunjukan, 16(2).
Mack, D. (2004). Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural.-: Arti.
Orning, T. (2017). Music as performance – gestures, sound and energy. Journal for Research in Arts and Sports Education (Vol. 1). https://doi.org/10.23865/jased.v1.946
Panggabean, P. A. (2006). Proses Penciptaan Dalam Pengalaman Diri. Proses Penciptaan Dalam Pengalaman Diri, 2(1), 1–9.
Pasaribu, B. M. (2005). Kaleidoskopik Komponis Dalam Musik Kontemporer Di Indonesia. Jurnal Etnomusikologi, 1(2).
Prasetya, H. B. (2014). Membaca Kembali Relief Ramayana Prambanan. Yogyakarta: DP2M Dikti - Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta.
Prasetya, H. B., & Nugraha, W. (2016). Rama Sebagai Penjaga Dunia dalam Relief Ramayana Prambanan. Kawistara Jurnal Sosial dan Humaniora, 6(3), 300-308.
Radhia, H. A. (2016). Dinamika Pergelaran Jaran Kepang di Kota Malang dalam perspektif Antropologi. Jurnal Kajian Seni, 2(2), 164–177.
Small, C. (2011). Musicking: The meanings of performing and listening. UK: Wesleyan University Press.
Supiarza, H., Hardjana, S., Pasaribu, B., Rusli, H., Raharjo, S., Sidartha, O., … Nainggolan, M. (2016). Minimax Sebagai Konsep Berkarya Slamet Abdul Sjukur Dalam Penciptaan Musik Kontemporer. Ritme Jurnal Seni Dan Desain Serta Pembelajarannya, 2(2), 29–39.
Susantina, S. (2000). Filsafat Seni: Antara Pertanyaan dan Tantangan (Philosophy of Art: Between Question and Challenge). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 1(2).
Triyanto, T. (2014). Pendidikan Sseni Berbasis Budaya. Imajinasi: Jurnal Seni, 7(1), 33–42.
Vasquez, J. C., Tahiroglu, K., & Kildal, J. (2017). Idiomatic Composition Practices for New Musical Instruments: context, background and current applications. Nime, 174–179
Warsana. (2012). Tumpang Tindih: Sebuah Komposisi Musik Dalam Interpretasi Personal. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 13(1), 74–94.
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.