Ornamentasi Seni Baca Al-Qur’an dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an sebagai Bentuk Ekspresi Estetis Seni Suara
Abstract
Ornamentasi atau hiasan merupakan suatu istilah musik yang memiliki arti penambahan beberapa nada atau notasi pada melodi, biasanya satu suku kata untuk beberapa nada yang disebut dengan istilah melisma. Ornamentasi atau hiasan nada sangat diperlukan dalam seni suara untuk memperindah suatu melodi. Ornamentasi melodi juga terdapat pada lantunan seni baca Al-Qur’an dengan gaya Qira’ah atau mujawwad. Seni baca Al-Qur’an tersebut melagukan secara penuh melismatis dengan hiasan-hiasan atau ornamentasi melodi agar lantunan menjadi indah. Seni baca Al-Qur’an termasuk seni suara yang sering dilombakan dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). Penelitian ini mengkaji ornamentasi melodi dan cara-cara melantunkan seni baca Al-Qur’an dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), melalui pendekatan musikologis dan antropologis perilaku pelantun Al-Qur’an. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamentasi yang terjadi pada lantunan seni baca Al-Qur’an dengan gaya Qira’ah merupakan bentuk ekspresi estetis seni suara dari Pelantun Al-Qur’an (Qori/Qoriah) sesuai kemampuan dan kreativitas pelantun dalam berolah vokal.
Ornamentation the Art of Qur’anic recitation in Musabaqoh Tilawatil Qur’an as a Form of Aesthetic Expression of the Art of Sound. Ornamentation is a musical term that means adding a few notes or notation on the melody, normally one word for several notes known as the melisma. Ornamentation or ornamented notes are needed in the art of sound to reshape a melody. There are also additional melodic chanting on the art of Qur’anic recitation in the style the Qira'ah the mujawwad. The art of Qur’anic recitation practice in full melismatic with decorations or additional melodic chant in order to be beautiful. The art of Qur’anic recitation includes the sound art that is often competed in the Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ). This research examines melodic ornamentation and the ways art of Qur’anic recitation practiced in the Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), through musikological and anthropological approaches to the behavior of in reading. The results of this study suggest that ornamentation piece of art that happens to read the Qur'anic in style is a form of aesthetic expression the art of sound of Qira'ah of its Chanter (Qori/Qoriah) fits the ability and creativity of chanter in doing the vocals.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Baghdadi, Abdurrahman. 1991. Seni dalam Pandangan Islam. Jakarta: Gema Insani
Al-Faruqi, Isma’il Raji. 1999. Seni Tauhid: Esensi dan Ekspresi Estetika Islam. Yogyakarta: Bentang.
Al-Faruqi, Ismail and Louis-Lamya. 1986. The Cultural Atlas of Islam. New York: Macmillan Publishing Company.
Beg, M. Abdul Jabar. 1988. Seni di Dalam Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bandung.
Boulata, Isa. 2008. Al-Qur’an yang Menakjubkan: Bacaan Terpilih dalam Tafsir Klasik hingga Modern dari seorang Ilmuwan Katolik. Jakarta: Lentera Hati.
Chatibul Umam, Muammar ZA, Maria Ulfah. 1987. Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Lagu. Jakarta: Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an.
Hadi WM, Abdul. 2004. Hermeneutika, Estetika, dan Relegiusitas, esai-esai Sastra Sufistik, dan Seni Rupa. Yogyakarta: Mahatari.
Hosein, Omar Amin. 1979. “Al Qu’ran Sebagai Sumber Penciptaan Seni musik” (terjemahan dan saduran dari karyanya “Kultur Islam”) dalam Serial Media Dakwah –No. 63. Jakarta, 36-41.
Isma”il Al-Faruqi dan Lois Lamya Al-Faruqi. 1996. Atlas Budaya Islam.Kuala Lumpur, Malaysia.
Malinowski, 1987. “Teori Fungsional dan Struktur” dalam Koentjaraningrat, Teori Kebudayaan I. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Mistortoify, Zulkarnain, dkk. 2014 “Pola Kelleghan dan Teknik Vokal Kejhungan representasi Ekspresi Budaya Madura dan Pengalaman estetiknya” dalam Jurnal Resital, Jurnal Seni Pertunjukan Vol. 15 No. 1. Yogyakarta: Galangpress.
Nelson, Kristina. 1982. “Reciter and Listener: Some Factors Shaping the Mujawwad Style of Qur’anic Reciting”, Ethnomusicology vol. XXVI.
Nurudin Triyasyid. 2015. Pedoman Tajwid Mudan dan Aplikatif. Kartasura Solo: Taujih.
Prier, Karl-Edmund. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Qardawi, Yusuf Al-. 2002. Fiqh Musik dan Lagu; Perspektif Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bandung: Mujahid Press.
Sutrisno, Langen Bronto. 2011. “Pengaruh Islam dalam Kesenian Setrek di Magelang”, dalam Jurnal Resital, Jurnal seni Pertunjukan Vol. 12 No 1. Yogyakarta: Galangpress.
Rasmussen, Ann K. 2010. Women, The Recited Quran, and Islamic Music in Indonesia. USA: University of California Press.
----------------. 2001.“The Qur’aan in Indonesian Daily Life: The Public Project of Musical Oratory”. Ethnomusicology Vol 45, No.1 Winter.
Rizali, Nanang. 2012. “Kedudukan Seni Dalam Islam”, dalam Jurnal TSAQAFA, Jurnal Kajian Seni Budaya Islam Vol. I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Taylor, Eric. 2004.The ABC Guide to Music Theory (Part II). London: The Associated Board of the Royal Schools of Music.
DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v17i2.2219
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.