Efektivitas Pembelajaran Kontrapung Menggunakan Species Counterpoint
Abstract
Pembelajaran Kontrapung dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu stricht counterpoint dan free counterpoint. Pembelajaran Kontrapung dengan menggunakan stricht counterpoint dilakukan dengan menggunakan pendekatan species counterpoint. Species counterpoint adalah pendekatan dalam pembelajaran Kontrapung yang dilakukan dengan menggunakan lima langkah yang disebut sebagai species. Masing-masing species memiliki aturan-aturan yang harus diikuti untuk membuat melodi kontrapung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan species counterpoint pada pembelajaran Kontrapung di Program Studi S-1 Pendidikan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan species counterpointmeningkatkan efektivitas pembelajaran Kontrapung. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa dengan menggunakan species counterpoint, mahasiswa memiliki dasar pengetahuan konsep Kontrapung yang kuat, sehingga dapat membuat melodi kontrapung dengan baik dan benar. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengerjakan pembuatan melodi kontrapung dengan cepat dan tepat.
Abstract
Effectiveness of Contrapung Learning using Species Counterpoint. Counterpoint learning is carried out using two methods, the strict counterpoint, and the free counterpoint. Counterpoint learning using the strict counterpoint is well known as a species counterpoint. Species counterpoint is an approach in counterpoint learning that is carried out using five steps known as species. Each species has rules that must be followed to create counterpoint melodies. This study aims to analyze the effectiveness of using counterpoint species in counterpoint learning in Program Studi S-1 Pendidikan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. This is a qualitative descriptive study. The data were gathered from observations, interviews, and research documentation. The results of this study indicate that the use of counterpoint species increases the effectiveness of counterpoint learning. Based on the results of observations and interviews, it is known that by using counterpoint species, students have a strong foundation of knowledge of the counterpoint concept, so that they can make a counterpoint melody properly and correctly. Besides that, students can also work on making counterpoint melodies quickly and precisely.
Keywords: Counterpoint; species; strict; melody
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akhmad, G. P. A., & Masriyah, P. D. (2014). Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) Pada Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel di Kelas Vii-A Smp Negeri 1 Lamongan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume, 3(2).
Bungin, B. (2007). Analisis data penelitian kualitatif. PT RajaGrafindo Persada.
Chong, E., & M, K. (2007). Teaching enduring understandings through species counterpoint. New Models for Educating Professional Musicians in the Twenty-First Century, 161.
Farbood, M., & Schöner, B. (2001). Analysis and Synthesis of Palestrina-Style Counterpoint Using Markov Chains. ICMC.
Fux, J. J., & Wollenberg, S. (1992). ’Gradus ad Parnassum’(1725): Concluding Chapters. Music Analysis, 11(2/3), 209–243.
Gumilang, G. S. (2016). Metode penelitian kualitatif dalam bidang bimbingan dan konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2).
Jeppesen, K. (2013). Counterpoint: the polyphonic vocal style of the sixteenth century. Courier Corporation.
Komosinski, M., & Szachewicz, P. (2015). Automatic species counterpoint composition by means of the dominance relation. Journal of Mathematics and Music, 9(1), 75–94.
Larson, S. (1994). Another Look at Schenker’s" Counterpoint". Indiana Theory Review, 15(1), 35–52.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. ISBN 979-514-051-5.
Nainggolan, O. T. P. (2018). Pembelajaran Kontrapung dengan Menggunakan Software Sibelius di Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, Dan Penciptaan Musik, 6(1), 22–30.
Norden, H. (1969). Fundamental counterpoint. Crescendo Pub. Co.
Nurgana. (1985). Efektivitas Pembelajaran. Universitas Pendidikan.
Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9(1), 15–32.
Rothgeb, J. (1975). Strict counterpoint and tonal theory. Journal of Music Theory, 19(2), 260–284.
Setiawan, A. R. (2019). Efektivitas pembelajaran biologi berorientasi literasi saintifik. Thabiea: Journal of Natural Science Teaching, 2(2), 83–94.
Sitompul, A. (2017). Metamorfosis Kupu-kupu: Sebuah Komposisi Musik. PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, Dan Penciptaan Musik, 5(1), 17–24.
Sudjana, A. (1990). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Tarsito.
Sugiyono, M. P. K. (2013). Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S. (1990). Dasar-Dasar Psikologi Untuk Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Prima Karya.
Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana prenada media group.
Thakar, M. (1990). Counterpoint: fundamentals of music making. Yale University Press.
Weale, T., & Seitzer, J. (2003). EVOC: a music generating system using genetic algorithms. IJCAI, 1383–1384.
DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v1i2.4404
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)