Pembelajaran Musik Kreatif Dalam Sudut Pandang Pembelajaran Abad ke-21

Oriana Tio Parahita Nainggolan, Vill Alvia Martin

Abstract


Creative music learning is one of the challenging subjects of  learning music for elementary school students. The main topic of creative music is sound. It is the most important element in learning music. Sound must recognized and heard at the beginning of music lesson. Creative music aims not only to develop students’ listening skills but also to develop the ability to in making innovation in music either creating creative musical composition or musical instruments. The students also will get the advantages from creative music learning processes such as critical thinking, communication, collaboration, and creativity and innovation (4C). In the framework of the 21st century learning, the 4C is the ability that must achieved by the students. Although creative music subject is important in learning music, it has not been widely taught in public schools. This paper will examine how 4C integrated  into creative music learning. The data obtained from observations and interviews during the music creative learning process. The results have shown that students integrate 4C in the learning process. Making creative music requires critical thinking finding various possibilities in order to make making innovations in music. Communication skill is also needed to express ideas from critical thoughts. The collaborative ability also used when playing creative music. Critical thinking skills, communication, and collaboration will ultimately result in creativity and innovation in making creative music.

 

Pembelajaran musik kreatif merupakan salah satu pembelajaran yang menarik bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Materi utama pembelajaran musik kreatif adalah suara. Suara merupakan materi pertama yang harus dikenali oleh siswa pada pembelajaran musik. Pembelajaran musik kreatif bertujuan tidak saja untuk mengembangkan keterampilan mendengar, tetapi juga mengembangkan kemampuan dalam membuat inovasi mencipta komposisi musik kreratif. Pada saat pembelajaran musik kreatif, siswa juga mendapat keuntungan yaitu melatih kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas serta berinvoasi (4C). Kemampuan 4C merupakan kemampuan yang harus dicapai oleh seluruh peserta didik dalam pembelajaran abad 21. Artikel ini bertujuan untuk mendeksripsikan kemampuan 4C pada pembelajaran musik kreatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokuemntasi selama proses pembelajaran musik kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan 4C terintegrasi secara langsung pada pembelajaran musik kreatif. Kemampuan 4C dibutuhkan siswa pada saat membuat komposisi musik kreatif. Pada saat membuat komposisi musik kreatif, berpikir kritis dibutuhkan untuk menemukan berbagai macam kemungkinan suara untuk disusun dalam komposisi musik kreatif. Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk dapat mengkomunikasikan ide-ide untuk membuat komposisi musik kreatif. Kemampuan berkolaborasi digunakan untuk dapat memainkan komposisi musik kreatif. Kreativitas merupakan hasil dari kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi dan berkolaboasi sehingga dapat membuat dan memainkan komposisi musik kreatif. 


Keywords


Creative music learning; 21st Century Learning; 4C

Full Text:

PDF

References


Campbell, P. S. (1991). Lessons from the world: A cross-cultural guide to music teaching and learning. Schirmer books New York.

Dopo, F. B. (2018). Pengembangan Metode Pembelajaran Seni Musik Untuk Anak Dalam Perspektif Eurhythmic Dalcroze: Suatu Tinjauan Evaluatif. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 165–171.

Gardner, H. (2008). The five minds for the future. Schools, 5(1/2), 17–24.

Hidayah, R., Salimi, M., & Susiani, T. S. (2017). Critical Thinking Skill: Konsep Dan Inidikator Penilaian. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 1(2), 127–133.

Kratus, J. (2017). Music listening is creative. Music Educators Journal, 103(3), 46–51.

Maneen, C. A. (2016). A case study of arts integration practices in developing the 21st century skills of critical thinking, creativity, communication, and collaboration.

Maolidah, I. S., Ruhimat, T., & Dewi, L. (2017). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Flipped Classroom pada Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Educational Technologia, 3(2).

Murphy, W. (1968). Creative Music Making in the Primary School, in Rainbow, B. (ed.) Handbookfor Music Teachers. London: Novello.

Nahdi, D. S. (2019). Keterampilan Matematika Di Abad 21. Jurnal Cakrawala Pendas, 5(2).

Nuraeni, S., Feronika, T., & Yunita, L. (2019). Implementasi Self-Efficacy dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Kimia di Abad 21. Jambura Journal of Educational Chemistry, 1(2), 49–56.

Òdena Caballol, O. (2003). Creativity in music education with particular reference to the perceptions of teachers in English secondary schools. Institute of Education, University of London.

Pogonowski, L. (1987). Developing skills in critical thinking and problem solving. Music Educators Journal, 73(6), 37–41.

Prihadi, E. (2018). Pengembangan Keterampilan 4C Melalui Metode Poster Comment Pada Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti (Penelitian di SMA Negeri 26 Bandung). Jurnal Pendidikan Islam Rabbani, 2(1).

Redhana, I. W. (2019). Mengembangkan Keterampilan Abad Ke-21 Dalam pembelajaran Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(1).

Schafer, R. M. (1992). A sound education: 100 exercises in listening and sound-making. Indian River, Ont.: Arcana Editions.

Simanjuntak, M. P., Bukit, N., Sagala, Y. D. A., Putri, R. K., Utami, Z. L., & Motlan, M. (2019). Desain Pembelajaran berbasis Proyek Terhadap 4c. INPAFI (Inovasi Pembelajaran Fisika), 7(3).

Small, A. R. (1987). Music teaching and critical thinking: What do we need to know? Music Educators Journal, 74(1), 46–49.

Sudira, P. (2015). Pengembangan model “Lis-5c” pada pendidikan teknologi dan kejuruan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(1).

Sukmadinata, N. S. (2011). Pendidikan Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Surowiecki, J. (2005). The wisdom of crowds (1st Anchor books ed.). New York: Anchor Books.

Sutarno, S., Setiawan, A., Suhandi, A., Kaniawati, I., & Hamdani, D. (2018). Model Higher Order Thinking Virtual Laboratory: Model Praktikum Fisika Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif. Jurnal Pendidikan Eksakta, 3(5).

Trotter, T. H. Y., & Chapple, S. (1933). Yorke Trotter principles of musicianship for teachers and students. Bosworth & Company, Limited.

Widodo, T. W. (2013). Teknologi Komputer dan Proses Kreatif Musik Menuju Revitalisasi Pembelajaran Seni Musik. PROMUSIKA, 1–6.

Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., Nyoto, A., & Malang, U. N. (2016). Transformasi pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (Vol. 1, pp. 263–278).

Yosep, W. (2004). Pembelajaran Musik Kreatif pada Anak Usia Dini (The Learning of Creative Music in Early-childhood Children). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 5(1).

Yunita, A. T. (2016). Aplikasi Pembelajaran Mata Kuliah Aransemen Musik Pendidikan II: Studi Kasus di SMP Al-Azhar Yogyakarta. PROMUSIKA, 4(1), 32–41.




DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v7i2.3454

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020



P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)