Pengembangan Kaulinan Barudak sebagai Atraksi Budaya Berbasis Musik Tradisional untuk Meningkatkan Pariwisata Jawa Barat

Saryanto saryanto, Dani Nur Saputra, Barkah Bangkit Wijaya, gandung joko srimoko, Mutiara Dewi Fatimah

Abstract


Kaulinan Barudak merupakan permainan rakyat khas Jawa Barat yang dipadukan dengan elemen musik tradisional dan lagu-lagu lokal. Kesenian ini tidak hanya merepresentasikan kearifan budaya lokal tetapi juga memiliki potensi besar dalam memperkuat identitas budaya dan daya tarik wisata. Namun, eksistensinya saat ini semakin memudar akibat minimnya inovasi, rendahnya minat generasi muda, serta kurangnya perhatian dalam mengemasnya sebagai bagian dari atraksi wisata budaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Kaulinan Barudak sebagai atraksi wisata budaya berbasis musik tradisional guna meningkatkan daya tarik dan nilai destinasi wisata di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan pelaku budaya, seniman lokal, serta pengelola pariwisata, dan studi pustaka untuk menggali nilai historis, elemen estetis, serta potensi komersial dari kesenian ini. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif-interpretatif untuk memahami bagaimana revitalisasi Kaulinan Barudak dapat diintegrasikan dalam strategi pengembangan pariwisata budaya yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Kaulinan Barudak dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan strategis, di antaranya: penyelenggaraan festival budaya tahunan yang melibatkan komunitas lokal, program pelatihan interaktif untuk generasi muda, penyelenggaraan lokakarya (workshop) musik dan permainan tradisional, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana publikasi dan promosi. Selain itu, pengemasan atraksi yang lebih kreatif dan menarik—seperti kolaborasi Kaulinan Barudak dengan pertunjukan musik tradisional yang lebih dinamis—dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Temuan ini mengindikasikan bahwa revitalisasi Kaulinan Barudak tidak hanya mampu memperkuat identitas budaya lokal tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan daya tarik wisata budaya di Jawa Barat. Implementasi strategi ini perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, komunitas budaya, dan pelaku pariwisata, untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan pengembangan kesenian ini sebagai aset wisata yang bernilai tinggi. Dengan demikian, Kaulinan Barudak memiliki potensi untuk menjadi ikon wisata budaya Jawa Barat yang mampu menarik minat wisatawan serta mempromosikan kearifan lokal ke panggung global.

Developing Kaulinan Barudak as a Cultural Attraction Based on Traditional Music to Enhance West Java Tourism

Abstract

Kaulinan Barudak is a traditional children’s game from West Java that incorporates elements of traditional music and local songs. This cultural art form not only represents local wisdom but also holds significant potential in strengthening cultural identity and enhancing tourism appeal. However, its existence is currently declining due to a lack of innovation, decreasing public interest, and insufficient efforts to package it as a cultural tourism attraction. Therefore, this study aims to develop Kaulinan Barudak as a cultural tourism attraction based on traditional music to enhance the appeal and value of tourist destinations in West Java. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data were collected through direct observation, in-depth interviews with cultural practitioners, local artists, and tourism managers, as well as literature studies to explore the historical, aesthetic, and commercial potential of this traditional art. Data analysis was carried out using a descriptive-interpretative approach to understand how the revitalization of Kaulinan Barudak can be integrated into sustainable cultural tourism development strategies. The findings indicate that the revitalization of Kaulinan Barudak can be achieved through several strategic approaches, including the organization of annual cultural festivals involving local communities, interactive training programs for younger generations, workshops on traditional music and games, and the use of social media as a platform for publication and promotion. Furthermore, creatively packaging the attraction—such as combining Kaulinan Barudak with more dynamic traditional music performances—can add significant appeal for both domestic and international tourists. These results suggest that revitalizing Kaulinan Barudak not only strengthens local cultural identity but also significantly contributes to enhancing cultural tourism appeal in West Java. Implementing this strategy requires the involvement of various stakeholders, including local governments, cultural communities, and tourism actors, to ensure the sustainability and success of this art form as a high-value tourism asset. Thus, Kaulinan Barudak has the potential to become a cultural tourism icon of West Java, attracting tourists while promoting local wisdom on the global stage.

Keywords: Kaulinan Barudak; traditional music; cultural tourism; revitalization of art; cultural identity; West Java


Keywords


Kaulinan Barudak; musik tradisional; wisata budaya; revitalisasi kesenian; identitas budaya; Jawa Barat

Full Text:

PDF

References


Agustin, M., Mamat, N. Bin, & Syaodih, E. (2020). Exploring “Kaulinan Barudak” To Develop Children’S Character Values in Islamic Early Childhood Education. Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 13–26. https://doi.org/10.15575/jpi.v6i1.8226

Ainul Umami, A., Khadijah, U. L. S., & Lusiana, E. (2023). Pelestarian Warisan Budaya Takbenda di Kampung Pulo Kabupaten Garut. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(03), 42–51. https://doi.org/10.56127/jukim.v2i03.614

Amalia, N. A., & Agustin, D. (2022). Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 19(1), 34–40. https://doi.org/10.23917/sinektika.v19i1.13707

Amirudin, A., & Mukarom, Z. (2018). Pendidikan Karakter dalam Kaulinan Budak Baheula: Studi Nilai Pendidikan Karakter melalui Permainan Anak Tradisional Sorodot Gaplok dari Jawa Barat. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 1(1), 73–88. https://doi.org/10.21093/sajie.v1i1.1345

Ana Irhandayaningsih. (2018). Pelestarian Kesenian Tradisional sebagai Upaya Dalam Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal di Masyarakat Jurang Blimbing Tembalang. Anuva, 2(1), 19–27.

Ananda, R. (2017). Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 19. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.28

Anggita, Siti Baitul Mukarromah, M. A. A. (2018). Anggita 2018. Journal of Sport Science and Education (Jossae), 3.

Anggoro, A. D., Susanto, H., Arifin, R., Nugroho, O. C., Purwati, E., & Ridho, I. N. (2023). Manajemen Event Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Ponorogo. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 7(1), 570–580. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4434

Anggraeni, E. R., Yanuartuti, S., Juwariyah, A., Yermiandhoko, Y., & Lodra, I. N. (2022). Musik Oklik Bojonegoro dalam Kajian Etnomusikologi sebagai Upaya Pelestarian Budaya. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 6(1), 1. https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.30685

Ayu Citra Santyaningtyas. (2020). Strategi Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Di Indonesia. Jurnal Heritage, 8(2), 107–113. https://doi.org/10.35891/heritage.v8i2.1959

Budiyono, J., Sumaryanto, T., Budiyono, J., Doktor, P., Unnes, P., & Semarang, U. N. (2019). Seni merupakan kebutuhan hidup manusia. 2(2), 35–40.

Dermawan, W., Purnama, C., & Mahyudin, E. (2020). Penguatan “Kaulinan Barudak Sunda” sebagai permainan tradisional. JPPM (Jurnal Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat), 7(1), 1–15. https://doi.org/10.21831/jppm.v7i1.28798

Dipoyono, A. (2018). Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional Ketoprak di Surakarta. Lakon Jurnal Pengkajian & Penciptaan Wayang, XV No. 2(Desember), 107–116.

Elvandari, E. (2020). Sistem Pewarisan Sebagai Upaya Pelestarian Seni Tradisi. GETER : Jurnal Seni Drama, Tari Dan Musik, 3(1), 93–104. https://doi.org/10.26740/geter.v3n1.p93-104

Faiz, A., Imas, K., & Purwati. (2020). Eksistensi Nilai Kearifan Lokal Kaulinandan Kakawihan Barudaksebagai Upaya Penanaman Nilai Jatidiri Bangsa. Jurnal Education and Development, 8(4), 27–30.

Fauzi, M. I. (2022). Perawatan Warisan Budaya: Membangun Masa Depan Bangsa Sebuah Penelitian Pendahuluan. Journal of Indonesian Culture and Beliefs (JICB), 1(1), 25–42. https://doi.org/10.55927/jicb.v1i1.1364

Felicia, J., & Sagala, J. M. (2023). Minat Pendengar Streaming Lagu K-Pop ‘Super’Karya SEVENTEEN pada Popular Chart di Spotify. PROMUSIKA, 11(2), 104–114.

Fitrianti.A.R., T., Mulyawan, R., & Centia, S. (2024). Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam Meningkatkan Pelestarian Kesenian Tradisional pada Tahun 2023. JDP (JURNAL DINAMIKA PEMERINTAHAN), 7(2), 215–236. https://doi.org/10.36341/jdp.v7i2.4948

Gerak, P., Lagu, D., Kaulinan, M. L., Di, B., & Sdn, K. (2024). SWARA : Jurnal Antologi Pendidikan Musik.

Giyartini, R. (2014). Makna Simbolik Kaulinan Barudak Oray-Orayan. Panggung, 24(4). https://doi.org/10.26742/panggung.v24i4.133

Husni, J., Bahrum, M., & Amelia, D. (2023). Analisis Paket Wisata Edukasi Desa Cisaat Bagi Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Banun: Jurnal Pendidikan …, 1(1), 8–12.

Inggriani Azahra, H., Aurhelia, N. F., Shyarsheina Azzahra, P., Irmayanti, R., dan Konseling, B., Ilmu Pendidikan, F., & Siliwangi Cimahi, S. (2023). Implementasi Budaya Sunda: Upaya Pelestarian Kaulinan Barudak di SMA Yadika Soreang. Hasya Inggriani Azahra Dkk.) Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 32(6), 32–36.

Irianto, A. M. (2017). Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(1), 90. https://doi.org/10.14710/nusa.12.1.90-100

Mantri, Y. (2019). Upaya Pelestarian Permainan Tradisional Sunda Kaulinan Barudak Guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Daerah. Jurnal TEXTURA, 6(2), 69–83.

Masyarakat, D. I. (2022). Analisis etika melalui lagu kaulinan barudak pada pendidikan karakter di masyarakat. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, 7(2), 187–196.

Maturbongs, E. E. (2020). Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Di Kabupaten Merauke. Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 3(1), 55–63. https://doi.org/10.31334/transparansi.v3i1.866

Saputra, S. Y. (2017). Permainan Tradisional Vs Permainan Modern Dalam Penanaman Nilai Karakter Di Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal), 1(1), 85–94.

Yanuarsari, D. H., & Setiawan, A. (2019). Upaya Mempertahankan Cagar Budaya Kota Semarang Melalui Media Edukasi. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 5(02), 265–275. https://doi.org/10.33633/andharupa.v5i2.2280

Yudiaryani, Y., Pudjasworo, B., Prasetya, H. B., & Widodo, T. (2019). Contributing to the Actualization of Performing Arts to Improve Education National Character. 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018), 194–197.

Yuliatin, R. R., & Rosani, E. M. (2021). Teknik Iringan Musik dalam Komposisi Gerak Tari Oncer Lombok Tengah. PROMUSIKA, 9(1), 11–18.




DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v12i2.13945

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 PROMUSIKA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)