Self-Acceptance Beauty Bullying sebagai Media Refleksi dalam Proses Cinta terhadap Diri

Ariesta Putri Rubyatomo

Abstract


RINGKASAN

Self-Accepptance merupakan karya tari yang berangkat dari pengalaman empiris serta refleksi diri terhadap peristiwa yang dialami di masa lalu hingga kini. Self-Acceptance adalah suatu kondisi dan sikap positif individu dalam bentuk penghargaan terhadap diri, menerima segala kelebihan dan kekurangan, mengetahui kemampuan dan kelemahan, tidak menyalahkan diri sendiri maupun orang lain dan berusaha sebaik mungkin agar dapat berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Self-Acceptance menginterpretasikan bagaimana penata menyikapi beauty bullying yang terjadi dan dampaknya, yang kemudian berproses pada penerimaan serta cinta terhadap diri. Kecantikan seharusnya tentang bagaimana persepsi diri terhadap diri sendiri serta penerimaan dan cinta terhadap diri seutuhnya. Mencintai serta menerima akan kekurangan fisik yang ada pada diri merupakan hal yang sangat penting untuk disadari dan diterapkan pada diri sendiri.

ABSTRACT

Self-Acceptance. Self-Acceptance is a dance work that departs from empirical experience and self-reflection on events experienced in the past until now. Self-acceptance is a condition and positive attitude of individuals in the form of self-respect, accepting all strengths and weaknesses, knowing their abilities and weaknesses, not blaming themselves or others and trying their best to change for the better than before. Self-Acceptance interprets how the stylist responds to beauty bullying that occurs to him and the impact that occurs after finding the beauty bullying, which then proceeds to acceptance and self-love. Beauty should be about how you perceive yourself and accept and love yourself completely. Loving and accepting the physical shortcomings that exist in yourself is very important to realize and apply to yourself.


Keywords


beauty bullying, perempuan, Self-Acceptance.|beauty bullying, woman, Self-Acceptance.

Full Text:

PDF

References


A. Sumber Tertulis

Aini, Fika Nur. 2018. "Mitos Kecantikan dalam Masyarakat Konsumsi". Skripsipada Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Dwiningtyas, S. A. H. 2016. "Pemaknaan Perempuan Terhadap Konstruksi Mitos Kecantikan dalam Media Online"Femaledaily.com. Jurnal Interaksi Online, 16(4), 1–11.

Hadi, Y. Sumandiyo, 2014. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: CiptaMedia.

Lianawati, Ester 2020. Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan. Yogyakarta: Buku Mojok Grup Yogyakarta

Melliana S, Annastasia 2013. Menjelajah Tubuh Perempuan dan Mitos. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Rosida, I. 2018. "Tubuh Perempuan dalam Budaya Konsumen: Antara Kesenangan Diri, Status Sosial, dan Nilai Patriarki". Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(1), 85–101.

Saraswati, L. Ayu, 2013. Seeing Beauty: Sensing Race in Transnational Indonesia, Manoa Amerika Serikat: University of Hawai’I Press. terjemahan Ninus D. Andarnuswari,

Putih: Warna Kulit, Ras, dan Kecantikan di Indonesia Transnasional. Serpong Tanggerang Selatan: Marjin Kiri.

Syaifuddin, H. H. 2013. Mitos Kecantikan dalam Berbagai Perspektif.Universitas Islam Negeri Surabaya.

Yudiaryani et all, 2017. Karya Cipta Seni Pertunjukan, Yogyakarta: JB PUBLISHER.

B. Discografi

Carson, Geneviev. 2021. BLINK. Sony Music Entertainment Italy S.p.A.

C. Webtografi

Siregar, Asmadi Pandapotan 2016. Uniknya, Inilah Standar Kecantikan Wanita yang Ternyata Bisa Bikin Anda Terpana. Retrieved September 10, 2021, from https://bangka.tribunnews.com/2016/09/15/uniknyainilahstandarkecantikanwanitayang-ternyata-bikin-anda-terpana




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v21i1.9662

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats