Keluk: Kelembutan dan Kekuatan Desain Motif Pucuk Pakis Sebagai Tema Karya Tari
Abstract
ABSTRAK
Motif Pucuk Pakis merupakan motif Dayak yang dapat dijumpai pada lukisan di rumah Betang, kostum wanita Dayak Iban, tato pada tubuh, tenun, anyaman, manik-manik, serta pahatan patung. Pada suku Dayak Iban di Kalimantan Barat, Pucuk Pakis atau Sulur dimaknai sebagai “Cikal Bakal Kehidupan Yang Baru”. Bentuk motif Pucuk Pakis atau Sulur memiliki batang tegak dan Pucuk Pakis yang bentuk melengkung memberikan impresi makna kuat dan lembut. Karya tari Keluk menggunakan metode riset artistik-koreografi sinematografi. Adapun tujuan dan manfaat dalam penciptaan tari ini yaitu menciptakan karya video tari dengan koreografi tunggal dan mengkomunikasikan desain lengkung dan fungsi yang terkandung dalam motif Pucuk Pakis atau Sulur. Keluk merupakan garapan tari kontemporer Indonesia dalam bentuk tari video yang berpijak pada budaya suku Dayak Iban berdasarkan subjektivitas koreografer melalui pengalaman empiris. Karya ini terdiri tiga segmen yaitu segmen pertama “Memvisualisasikan Desain Melengkung Pucuk Pakis Kuat”, segmen kedua “Memvisualisasikan Desain Pucuk Pakis Melengkung Kuat dan Lembut”, segmen ketiga “Memvisualisasikan Desain Melengkung Pucuk Pakis Menjadi Bularan”.
ABSTRACT
The Pucuk Pakis motif, a Dayak motif, can be found in paintings at Betang's house, Iban Dayak women's costumes, body tattoos, weaving, weaving, beads, and sculptures. In the Iban Dayak tribe in West Kalimantan, or Sulur is interpreted as "The Forerunner of a New Life". The shape of the fern shoots or tendrils has an erect stem and the fern shoots are curved. The curved and sturdy Pucuk Pakis design gives the impression of a strong and soft meaning. The work of Keluk Dance uses a cinematographic artisticchoreographic research method. The goals and benefits of creating this dance are creating dance videos with single choreography and communicating the curved designs and functions contained in the Pucuk Pakis or Sulur motifs, creating contemporary Indonesian dance works based on the local culture of the Iban Dayaktribe based on the subjectivity of the choreographer, creating works of art. Innovative and creative video rates through empirical experience. This work consists of three segments, namely the first segment “Visualizing the Curved Design of Strong and Soft Curved Ferns”, the second segment “Visualizing the Design of Strong and Soft Curved Paws of Ferns”, the third segment “visualizing the Curved Design of Fern Tops Become Round”.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR SUMBER ACUAN
A. Sumber Tercetak
Ellfeldt, Lois. 1971. A Primer for Choreographers, Palo
Talo: Mayfield Publishing Company. Diterjemahkan
oleh Sal Murgiyanto, 1997. Pedoman Dasar Penata Tari, Jakarta:
Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.
Ganjing, Augustine Anggat. 1988. Basic Iban Design: An Introduction, Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka, Ministry of Education.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2003. AspekAspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi.Hadi, Y.Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2011. Koreografi (Bentuk – Tehnik – Isi). Yogyakarta: Cipta Media.
Haryanto. 2015. Musik Suku Dayak: Sebuah Perjalanan Di Pedalaman Kalimantan,
Michael H.B. Raditya, Pengantar Victo Ganap. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Hawkins, Alma M. 1998. Creating Through Dance cetakan ke 2 atau Mencipta Lewat Tari terjemahkan Y. Sumandiyo Hadi, 2006. Mencipta Lewat Tari, Yogyakarta: Manthili.
Humprey, Doris. 1977. The Art of Making Dances, New York: Grove Press, inc. Diterjemahkan oleh Sal Murgiyanto, 1983. Seni Menata Tari, Jakarta: Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.
King, Victor T. 2013. The Best Borneo Travel. Diterjemahkan Ratih Widyaningrum. 2013. Kalimantan Tempo Deoloe. Depok: Komunitas Bambu.
Martono, Hendro. 2010. Mengenal Tata Cahaya Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Cipta Media.
Martono, Hendro. 2012. Ruang Pertunjukan dan Berkesenian. Yogyakarta: Cipta Media.
Martono, Hendro. 2014. Koreografi Lingkungan Revitalisasi Gaya Pemanggungan Dan Gaya. Yogyakarta: Cipta Media.
Maunanti, Yekti. 2006. Idetitas Dayak: Komodifikasi dan Politik Kebudayaan, Yogyakarta: Lkis.
Mcpherson, Katrina. 2006. Making Video Dance A Step-bystep Guide To Creating Dance For The Screen, London And New Yok: First Published by Routledge Taylor & Francis e-Library.
Meri, La. Dance Composition: The Basic Elements, Massachutsetts: Jacob’s Pillow Dance Festival, Inc. Diterjemahkan oleh Soedarsono, 1986.Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari, Yogyakarta: Lagaligo.
Miroto, Martinus. 2021, “Riset Artistik–Koreografi Lingkungan Akademis”.Diktat untuk Mahasiswa Pascasarjana ISI Yogyakarta.
Murgiyanto, Sal. 1986. “Dasar-Dasar Koreografi Tari,” dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari, penyuting Fx. Sutopo Cokrohamijoyo dkk, Jakarta, Direktorat Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nuraini, Indah. 2011. Tata Rias Dan Busana Wayang Wong Gaya Surakarta, Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Riwut, Nila. 2014. Bawin Dayak: Kedudukan, Fungsi, dan Peran Perempuan Dayak, Yogyakarta: NR. Publisher.
Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2010. Nirmana: Elemen-Elemen Seni Dan Desain, Yogyakarta: Jalasutra.
Smith, Jacqueline. 1976. Dance Composition: A Practical Guide for Teachers. London: Lepus Book, ter.Ben Suharto, S.S.T.1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta: Ikalasi.
W Creswell, Jhon. 2014. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Edisi III. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yovianus, 2011. Jendela Borneo: Membangun Kostruksi Pemahaman terhadap Berbagai Realita Sosial,Politik dan KebudayaanSuku Bangsa Dayak. Elias Ngiuk, Antho, Danang S,
B. Narasumber
Palaunsoeka, E. Y. 58 Tahun, 2018. Pekerja Seni dan Ketua Dewan Kesenian Pontianak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Armando, G. 32 Tahun, 2018. Pengamat Seni Taman Budaya Pontianak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
C. Discografi
Janihari Parsada. 2015. Marawa. VideoRecord.
Zulkipli. 2018, 2020. Keluk. Video Record D. WebtografiWikipedia, 2021. From https://id.wikipedia.org/wiki/Juru_kamera diunduh pada 23 Mei 2021
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v20i2.8201
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats