DANGDORA KOVI: SIKLUS KEHIDUPAN WANITA DAYAK SOPUNTAN DALAM KARYA TARI

Sisilia Hangin

Abstract


Karya berjudul “Dangdora Kovi” adalah video tari yang bersumber dari ritual upacara adat yang dilakukan wanita suku Dayak Soputan dalam siklus kehidupan yaitu lahir, tumbuh, dan dewasa. Tradisi dalam suku Dayak Soputan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan dalam setiap peristiwa ataupun proses kehidupan, yang mengandung nilai, makna, serta tujuan tertentu. Gerak tari berangkat dari pola tradisi dengan pengembangan motif gerak nyerilit, seliung, ngancet, dan kepupeq yang dirangkum ke dalam tiga segmen. Pola iringan menggunakan instrumen Sapeq dan Gong, dan hutan dipilih sebagai tempat pementasan karya. Sinematografi adalah sebuah ilmu terapan yang membahas tentang penangkapan gambar dan sekaligus penggabungan gambar tersebut, sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan menyampaikan ide dan cerita, yang dilengkapi dengan konsep Ten Tools, menjadi teknik yang digunakan untuk menciptakan panggung baru dalam seni pertunjukan tari dengan penggunaan kamera untuk mengarahkan presepsi penonton terhadap visual yang dilihat.

 

ABSTRACT

Tradition in the Dayak Soputan tribe is a custom carried out in every event or process of community life, that iscontains certain values, meanings, and goals. The dance work entitled "Dangdora Kovi "comes from the life process of Dayak Soputan women in their tradition, The stylists link the life processes of Dayak women in their tradition to customs dangdora, above becomes a sequence that is applied into the structure a single dance work entitled Dangdora Kovi, by applying management traditional ceremonial rituals, personal experiences, and ideas of dance stylists with forms movements which are summarized into dance videos. The presentation of the work "Dangdora Kovi" departs from the traditional pattern with development of motive motion nyerilit, seliung, ngancet and kepupeq. This work presented the ceremonial procession, personal experiences, and ideas of the stylists which is summarized into three segments, namely birth, growth and adulthood. This work carrying midi music (recording), using Sapeq and Gong as basic instruments of dance music. The forest is the selected place as the background staging works. Cinematography is an applied science that discusses capture images and at the same time combining these images, so that it becomes a series of images that have the ability to convey ideas and stories, equipped with the concept of Ten Tools, the technique used for creating a new stage in the performing arts of dance with use a camera to direct the audience's perception of the visuals they see.


Keywords


Damgdora, Tari Tunggal, Video Tari | Dangdora, Single Dance, Dance Video

Full Text:

PDF

References


Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni: Wacana, Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewan Adat dayak Mahakam Ulu. 2019. Kitab Hukum Adat Dayak Mahakam Ulu. Malang: Kota Tua.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar

Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Hawkinns, M Alma. Terjemahan I Wayan Dibia. 2003. Bergerak Menurut Kata Hati. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Hadi, Y Sumandiyo. 2016. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media.

Humphrey, Doris. 1983. Seni Menata Tari. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Hardajana, Suka. 1983. Estetika Musik, Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Niko, Nikodmusniko. 2018. Perempuan Dayak Benawan.

Koentjaraningrat. 1970. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Djakarta: Djambatan.

Kaplan, David dan Albert A. Manners. 1999. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Langer, K. Suzan. 2006. Problematika Seni. Bandung: SUNAN AMBU PRESS.

Lancester, Kurl. 2019. Basic Cinematograph. New York: Routledge.

McPherson, Katrina. 2006. Making Video Dance: A Step-by-Step

Guide to Creating Dance for the Screen 1st edition. London and New York: Routledge.

Maunnanti, Yekti. 2004. Identitas Dayak. Yogyakarta: LKis Yogyakarta.

Martono, Hendro. 2015. Mengenal Tata Cahaya Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Cipta Media.

Meri, La. 1986. Penerjemah Soedarsono. Elem-Elem Dasar Komposisi Tari. Yogyakarta: lagalogo.

Nuraini, Indah. 2016. Metode Belajar Tari Puteri Gaya Surakarta. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Nuraini, Indah. 2011. Tata Rias dan Busana: Wayang Orang Gaya Surakarta. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Niko, Nikodmusniko. 2018. Perempuan Dayak Benawan. Yogyakarta: Deepublish.

Pratista, Himawa. 2017. Memahami Film. Jakarta: Montase Press.

Piliang, Yasraf Amir. 2008. Narasi Simbolik Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Yogyakarta: ISACBOOK.

Ricoeur, Paul. 2012. Teori Interprestasi Memahami Teks, Penafsiran, dan Metodologi. Jogjakarta: IRCiSoD.

Sumaryono, 2011. Antropologi Tari Dalam Perspektif Indonesia Yogyakarta: Media kreatif.

Sugiharto, Bambang. 2013. Untuk Apa Seni. Bandung: Matahari.

Smith, Jacqueline.1976. Dance Composition: A Practical Guide For

Teachers. London: Lepus Book, terj. Ben Suharto, S.S.T. 1985. Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta: Ikalasti.

Soedarsono, R. M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v15i1.4662

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats