MUO BAKASAI: UPACARA BALIMAU KASAI DALAM KARYA TARI
Abstract
Karya Muo Bakasai terinspirasi dari sebuah upacara tradisi Balimau Kasai di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Balimau kasai merupakan sebuah upacara sebagai sarana penyucian diri, dan juga sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan ungkapan kegembiraan menyambut datangnya bulan Ramadan, yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kampar di tepian Sungai Kampar. Tradisi ini juga dijadikan sebagai sarana silaturahmi untuk memperkuat rasa kekeluargaan dan persaudaraan antar sesama muslim dengan saling mengunjungi dan meminta maaf. Tradisi ini diawali dengan menyiapkan bahan ramuan yang akan digunakan untuk mandi yaitu air rebusan limau dan kasai. Kasai adalah ramuan wangi-wangian yang digunakan sebagai pelengkap mandi Balimau ini. Karya tari ini menggunakan tipe tari dramatik dengan pola garap koreografi kelompok delapan penari, empat penari putra dan empat penari putri, sebagai simbolisasi masyarakat yang melaksanakan tradisi Balimau Kasai. Bentuk penyajian karya ini adalah simbolis representasional, dengan tipe dramatik yang terdiri empat adegan yakni, introduksi, adegan satu, adegan dua dan adegan tiga. Gerak-gerak dalam karya ini disesuaikan dengan tema tentang penyucian diri dan kebersamaan, juga menggunakan beberapa unsur-unsur gerak dalam tari poncak daerah Kampar sebagai pola gerak dasar dalam karya ini.
Muo Bakasai's work was inspired by a Balimau Kasai tradition ceremony in Kampar regency, Riau Province. Balimau kasai is a ceremony as a means of self-purification, and also as a form of gratitude and expression of joy to welcome the coming of Ramadan, conducted by indigenous Kampar Regency on the banks of Sungai Kampar. This tradition is also used as a means of friendship to strengthen the sense of kinship and fraternity among fellow Muslims by visiting each other and apologize. This tradition begins by preparing the ingredients that will be used to bathe the water of lime and chilli stew. Kasai is a perfumed herb used as a complement to this Balimau bath. The form of presentation of this work is symbolically representational. This work is packed with a dramatic type of dance, with four scenes namely introduction, scene one, scene two and scene three. The movements in this work are adapted to the theme of self-purification and togetherness, and also use some elements of motion in the Kampar Poncak dance as the basic motion pattern in this work.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus, Sudirman. 2000. Budaya Daerah: Muatan Lokal Pendidikan Dasar
Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokanhulu Provinsi Riau. Pekanbaru: Panca Abdi.
Agus, Sudirman. (ed). 2005. Puteri Si Kombang Bungo: Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Kampar. Kampar: Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Seni
Budaya Kabupaten Kampar.
Anwar, Syair., Umar Amin, Ahmad Yusuf, dan Suwardi Ms. 1977/1978. Sejarah Daerah Riau. Proyek penelitian & pencatatan kebudayaan daerah departemen pendidikan Kebudayaan.
Ellfeldt, Lois. A Primer For Choreographers. 1977. Pedoman Dasar Penata Tari, terjemahan Sal Murgiyanto. Jakarta: Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2003. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2006. Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Buku
Pustaka.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2017. Koreografi Ruang Proscenium. Yogyakarta: Cipta Media & BP.ISI Yogyakarta.
Hawkins, Alma. NM. Creating Through Dance. 1990. Mencipta Lewat Tari, terjemahan Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.
Heriyawati, Yanti. 2016. Seni Pertunjukan dan Ritual. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Husny, T.H.M. Lah. 1986. Butir-Butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera Timur. Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia & Daerah.
Jamil, O.K. Nizami. 2009. Pembakuan Tari Persembahan (Provinsi Riau). Lembaga Adat Melayu Riau.
M.A Effendi. 1989. Pakaian Adat Tradisional Daerah Riau. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: tanpa penerbit.
Martono, Hendro. 2010. Mengenal Tata Cahaya Seni Pertunjukan.
Yogyakarta: Cipta Media.
Martono, Hendro. 2012. Koreografi Lingkunan, Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara. Yogyakarta: Cipta Media.
Martono, Hendro. 2015. Ruang Pertunjukan dan Berkesenian. Yogyakarta: Cipta Media.
Meri, La. Dances Composition the Basic Elements. 1986. Elemen-elemen Dasar Komposisi Tari, terjemahan Soedarsono, Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.
Prasetyo, Yanu Endar. 2010. Mengenal Tradisi Bangsa. Yogyakarta: IMU.
Samin, Suwardi Bin Mohammad. 2013. Diaspora Melayu Perantauan dari Riau ke Tanah Semenanjung. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bekerja sama dengan Alaf Riau Pekanbaru.
Sinar, Tengku Mira. 2011. Teknik Pembelajaran Dasar Tari Melayu Tradisional, Koreografi: Alm. Guru Sauti. Yogyakarta: Yayasan Kesultanan Serdang bekerjasama dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu Yogyakarta.
Smith, Jaqcueline. Dance Compotition: A Practical Guide to Creative Succes in Dance Making. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta: IKALASTI Yogyakarta.
Soedarso Sp. 2006. Trilogi Seni: Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan
Seni. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Umar, Said Mahmud., Wan Ghalib, Marbakri, Burhan Yunus. 1977/1978. Adat Istiadat Daerah Riau. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan
Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Widaryanto, F.X. 2009. Koreografi. Bandung: Jurusan Tari STSI Bandung.
Sudirman Agus, usia: 69 thn. Pekerjaan: Budayawan.
Kampar Wan Harun Ismail, usia: 32 thn. Pekerjaan: Dosen AKMR (Akademi
Kesenian Melayu Riau).
Video karya tari yang berjudul“Kampuong Taghondam” (2014). Dapat dilihat di youtube.
Video komposisi “Tari Poncak” (2010) yang dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.
Video karya tugas akhir penciptaan tari ISI Yogyakarta dengan judul “Tun
Fatimah” (2016) oleh Yola Utari Asmara. Dapat dilihat di youtube.
Video dokumentasi Upacara Adat Balimau Kasai Potang Mogang (2014). Dapat dilihat di youtube.
Video dokumentasi dengan judul “Balimau Kasai 2013 Batubelah” (2013). Dapat dilihat di youtube.
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v13i2.3596
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats