NGOYOG BALI JINJIT
Abstract
Metode yang dipakai dalam penciptaan tari ini adalah metode kontruksi oleh Jacqueline Smith. Hal ini dipandang sesuai diterapkan dalam membimbing mahasiswa pemula untuk mewujudkan suatu koreografi. Tahapan-tahapan yang sifatnya hirarkis, yang satu mengkait dengan yang lain, yang dimulai dari adanya rangsang, kemudian ditanggapi dengan memperhatikan langkah-langkah dan tahapan akhirnya mampu membentuk rangkaian motif yang selanjutnya dirangkai dalam sebuah kesatuan yang disebut dengan koreografi.
Ngoyog Bali Jinjit dipahami sebagai gerak yang terus menerus, dari titik kembali ke titik, memberi kesan ada suatu proses perputaran. Unsur-unsur putaran tangan, kaki, dan badan diujudkan dalam motif-motif gerak yang terangkai. Permainan ruang dan waktu mengacu pada metode konstruksi tiga yaitu motif menuju komposisi kelompok, dengan memvariasikan antara gerak rampak dan berturutan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Sumber Tercetak
Ben Suharto, ‘Pengamatan Tari Gambyong Melalui Pendekatan Berlapis Ganda’ Yogakarta
Dewan Ahli Yayasan Siswa Among Beksa, 1981, Kawruh Joged Mataram, Yogyakarta: Yayasan Siswa Among Beksa.
Fred Wibowo( editor), 1981, Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Yogyakarta: Liberty
Hadi, Y. Sumandiyo, 2011, Koreografi: Bentuk – Teknik – Isi, Yogyakarta: Cipta Media Bekerjasama dengan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.
________2003, Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok, Yogyakarta: eLkaphi Lembaga Kajian Pendidikan dan Humaniora Indonesia
Haryono, Timbul, 2000, Peran Masyarakat Intelektual dalam Pelestarian Warisan Budaya Lokal, Pidato Ilmiah pada Dies Natalis ke-63 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Hawkins, M. Alma, 2003, Bergerak Menurut Kata Hati Metode Baru Dalam Menciptakan Tari, terjemahan I Wayan Dibia, Jakarta: Ford Fondation bekerjasama dengan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hersapandi, Bambang Tri, Jiyu W, 2014, Sendratari Rara Jonggrang dalam Perspektif Ekonomi Kreatif, Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Kuswarsantyo, 2014, Dialektika seni pertunjukan, Yogyakarta: Bale Seni Condroradono, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Sekolah Menengah Kejuruan I SMKI Kasihan.
Raditya, Michael HB, 2014, “Wayang Hip-Hop Hibriditas Sebagai Media Konstruksi Masyarakat Urban” dalam Jantra vol. 9 no. 2, Desember 2014, jurnal Sejarah dan Budaya, 107 – 119.
Rahayu Supanggah, 2002, Bothekan Karawitan I, Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Smith, Jacqueline, 1985, Komposisi Tari: Petunjuk Praktis Bagi Guru(terjemahan Ben suharto), Yogyakarta: IKALASTI
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v9i1.2495
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats