After Dark
Abstract
Fenomena ini menarik bagi penata dan menjadi masalah yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya tari. Berpijak pada pengalaman penata terhadap profesi ini dan juga lingkungan penata sebagai seorang mahasiswi jurusan tari. Penata merasa menjadi seorang penari klub malam bukanlah hanya sekedar menari dan menghibur tetapi ada hal lain yang tidak terungkap dan tidak diketahui oleh banyak orang. Gejolak terdalam di hati seorang perempuan, perasaan yang disembunyikan di balik tuntutan pekerjaan yang baginya bukanlah sebuah keinginan. Perasaan kecewa, khawatir, sedih, dan selanjutnya, munculah gagasan untuk mengangkat fenomena ini ke dalam sebuah karya tari, misteri apa yang terjadi di balik fenomena ini. Mengapa fenomena ini begitu marak terjadi di kalangan mahasiswi? After Dark yang bila diartikan adalah “Setelah Gelap”, yang dimaksud adalah waktu yang berlangsung ketika menjalani rutinitas sebagai penari klub malam dan harapan untuk menjadi lebih baik seperti yang diyakini oleh penata bahwa setelah gelap akan selalu ada kebaikan.
Karya ini memunculkan unsur dramatik tentang gejolak perasaan wanita yang berprofesi sebagai penari klub malam. Gejolak perasaan yang dihadirkan dalam karya ini adalah segala perasaan yang muncul yang dibagi dalam 3 bagian yaitu : kebahagiaan, kesedihan, perasaan tertekan serta kekalutan karena imaji yang beredar di masyarakat bahwa seorang penari klub malam sebagai hal yang negatif. Karya ini dikemas menarik dalam koreografi kelompok dengan jumlah penari lima orang penari putri.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Brouwer M.A.W dkk. 1979. Kepribadian dan
Perubahannya. Jakarta: PT.Gramedia
Hadi, Y. Sumandiyo. 2012. Koreografi Bentuk-Teknik_isi. Yogyakarta: Cipta Media.
Hawkins, M. Alma. 2003 . Bergerak Menurut Kata Hati, terjemahan I Wayan Dibya. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan.
James. Judi. 2010 . The Body Language . Jakarta: PT.Ufuk Publishing House.
Kartono. Kartini. 1981. Patalogi Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Langer, K. Suzanne. 2006. Problems of Art, terj. FX. Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Press (STSI Bandung).
Nugroho. Eko. 2008 . Pengenalan Teori Warna . Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Nugroho. Sarwo. 2015 . Manajemen Warna dan Desain. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Nuraini, Indah. 2011 . Tata Rias dan Busana Wayang Orang Gaya Surakarta . Yogyakarta : Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Smith. Jacqueline. 1976 . Dance Composition: A Practical Guide For Teacher. London : Lepus Book, terj. Oleh Ben Suharto. 1985. Komposisi Tari : Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta : Ikalasti Yogyakarta
Suharto. Sugihastuti . 2002 . Kritik Sastra Feminist : Teori dan Aplikasi . Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Syam. Nur . 2011 . Agama Pelacur . Yogyakarta : LKIS Grup
B. Narasumber
Nama : A.K
Umur : 24 tahun
Alamat : Yogyakarta
Nama : U.A
Umur : 23 tahun
Alamat : Yogyakarta
C. Discografi
Film “Honey 3 : Dare to Dance disutradarai oleh Bille Woodruff produksi Universal Picture tahun 2016
Karya Tari “I’m Fine” karya Muhammad Febrian Rochmadoni dalam Tugas Akhir Penciptaan ISI Yogyakarta pada tahun 2015
D. Webtografi
http://Eunikeyosefina.blogspot.co.id/2013/01/sexy-dancer-nurani-vs-ironi.html diunduh pada tanggal 15 September 2016
http://Portalmadura.com/sexy/dancer/di/suguhkan/.html diunduh pada tanggal 15 September 2016
http://pendekatan- kualitatif:metode- penelitian etnografi.html diunduh pada tanggal 23 November 2016
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v8i1.1668
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats