Belajar Toleransi dari Animasi : Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Serial Kartun Upin-Ipin
Abstract
Tulisan ini membahas mengenai serial kartun Upin-Ipin, sebuah film animasi berseri yang menggambarkan tentang kisah keseharian dari dua orang anak kembar yang bernama Upin dan Ipin bersama dengan teman-temannya. Serial ini cukup popular dan banyak disukai khususnya oleh anak-anak yang ada di Indonesia. Tulisan ini berusaha untuk menguak bagaimana nilai-nilai moral dan keberagaman terangkum dalam serial animasi tersebut. Pendekatan dilakukan melalui penelitian eksploratif, data diambil dari beberapa serial yang dianggap representatif dengan tema kajian. Dari hasil pembahasan tersebut, diketahui bahwasanya walaupun serial animasi Upin dan Ipin yang menjadi obyek kajian masih kental dengan nuansa dominasi etnis melayu dan keagamaan islam, namun bukan berarti animasi ini kemudian menegasikan eksistensi keberagaman daripada etnis-etnis yang lainnya. Hal ini kemudian terlihat dalam narasi-narasi yang dibangun pada setiap episode yang di dalamnya sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai moderasi dan toleransi, baik itu antar etnis maupun keagamaan.
Kata kunci: Film Animasi, Upin-Ipin, Moderasi Beragama
AbstractThis paper discusses the Upin-Ipin cartoon series, an animated series depicting the daily stories of two twins named Upin and Ipin along with their friends. This series is quite popular and much liked, especially by children in Indonesia. This paper seeks to reveal how moral values and diversity are summarized in this animated series. The approach is carried out through exploratory research. The data is taken from several series which are considered representative of the study theme. From the results of the discussion, it is known that although the animated series Upin and Ipin, which are the objects of study, are still thick with the nuances of the dominance of Malay ethnicity and Islamic religion, this does not mean that this animation then negates the existence of diversity compared to other ethnic groups. It can be seen in the narratives built-in each episode, which are closely related to the values of moderation and tolerance, both between ethnicities and religions.
Keywords: Animated Film, Upin-Ipin, Religious Moderation
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
REFERENSI
Azmi, N. (2014). DAMPAK MEDIA TELEVISI TERHADAP PRILAKU SOSIAL ANAK. 3, 18.
Effendy, O. U. (1986). Dimensi-Dimensi Komunikasi. Remaja Rosdakarya.
Episode Upin dan Ipin Musim Kedelapan (No. 8). (2014). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Kedua (No. 2). (2008). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Keempat Belas. (No. 14). (2020). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Keempat (No. 4). (2010). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Keenam (No. 6). (2012). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Kesembilan (No. 9). (2015). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Kesepuluh (No. 10). (2016). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Ketiga (No. 3). (2009). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Ketujuh (No. 7). (2013). TV9.
Episode Upin dan Ipin Musim Pertama (No. 1). (2007). TV9.
Heri Cahyono & Yeni Susanti. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Film Animasi Upin-Ipin Episode Esok Hari Raya, Gong Xi Fa Cai, dan Deepavali. Jurnal At-Tajdid, 3(1).
Hikmat, M. M. (2011). Metode penelitian: Dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra. Graha Ilmu.
Https://lescopaque.com/v11/our-works/upin-ipin/. (n.d.).
Https://www.mnctv.com/program/upin-ipin. (n.d.).
Huizinga, J. (2009). Homo Ludens: A study of the play-element in culture (30. print). The Beacon Press.
Lukman. (n.d.). Sejarah Filmnya dan Download Filmnya dan Download Ringtone Upin Ipin. https://gugling.com/mengenal-upin-ipin-sejarah-filmnya-dan-download-ringtone-upin-ipin.html
Maghribi, F. (n.d.). Pengaruh Tokoh Doraemon sebagai Tokoh Diplomasi Pop Budaya Jepang.
Moderasi beragama (Cetakan pertama). (2019). Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI.
Nurwita, S. (2019). Analisis Nilai-Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini dalam Tayangan Film Kartun Upin dan Ipin. Jurnal Obsesi: Jurnal Anak Usia Dini, 3(2), 506–517.
Rozi, R. F. (2019). MULTICULTURALISM IN ETHNIC IN CHILDREN’S POPULAR FILM IN INDONESIA POST 2010. Capture : Jurnal Seni Media Rekam, 10(2), 45–56. https://doi.org/10.33153/capture.v10i2.2229
R.S Dewi. (2012). Representation of Communication between Cultures and Moral Massages in Animation Film (Study Analysis Of Animation Film “Upin-Ipin” in MNC TV). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 10(1).
Saputra, I. A., & Sugihartono, R. A. (2013). STRUKTUR NARATIF SERIAL ANIMASI UPIN DAN IPIN. Capture : Jurnal Seni Media Rekam, 5(1), 32–48.
Saputro, E. (2011). Upin & Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan Demodifikasi New Media. Jurnal Kontekstualita, 26(1).
Sulistiyono, A. (2017). Punakawan Sebagai Inspirasi Penciptaan Film Pendek Animasi Bertema Pendidikan Karakter. Journal of Animation & Games Studies, 2(2), 173. https://doi.org/10.24821/jags.v2i2.1420
Wendy, V. (2004). The Making of Animation: Homeland. Megindo Tunggal Sejahtera.
Zulkarimein Nasution. (2002). Komunikasi pembangunan pengenalan teori dan penerapannya. PT RajaGrafindo Persada.
DOI: https://doi.org/10.24821/jags.v8i2.5511
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Aditia Muara Padiatra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Journal of Animation and Games Studies (JAGS) - ISSN 2460-5662 (print) || 2502-499X (online)