Pembinaan Tari Cegak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rokan Hulu

Syefriani syefriani, Yahyar Erawati

Abstract


ABSTRAK

Manusia tidak pernah lepas dari kebudayaan dan adat istiadat, kebudayaan berfungsi sebagai identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Kebudayaan bersifat turun-temurun, dari generasi ke generasi terus diwariskan. Di Desa Ulak Patian terdapat budaya dan seni tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Suku Bonai, karena Desa Ulak Patian merupakan pusat pemukiman suku terasing di Rokan Hulu yaitu Suku Bonai. Lembaga yang berwenang sebaiknya melakukan pembinaan terhadap Suku Bonai yang memiliki seni tradisi yang sudah ada sejak lama, terutama Tari Cegak. Karena jika pembinaan tidak dilakukan, maka akan dikhawatirkan kesenian tradisi yang ada pada Suku Bonai akan punah ditelan perkembangan zaman yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Pembinaan Tari Cegak dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan serta tradisi-tradisi yang ada di Rokan Hulu khususnya di Desa Ulak Patian.

 

Cegak Dance Development by Rokan Hulu Department of Culture and Tourism

ABSTRACT

Culture and customs can’t be separated from humans. Culture has functioned as a character and identity for each region. Culture is hereditary, it is still inherited from generation to generation. In the village of Ulak Patian, there are cultural and artistic traditions were inherited by Bonai tribal society, because Ulak Patian Village is the centre of isolated settlements in Rokan Hulu, which is the Bonai Tribe. Bonai Tribe should be coached by the authorized institution because they have traditional art that has been around for a long time, especially Cegak dance. If they don’t act, it will be feared that traditional arts that exist in the Bonai Tribe will be extinct. Cegak dance can be done coaching by the Department of Culture and Tourism at Rokan Hulu to preserve the culture and traditions that exist in Rokan Hulu, especially at Ulak Patian Village.


Keywords


pembinaan, kebudayaan, tari cegak | coaching, culture, cegak dance

Full Text:

PDF

References


Facca, Amy E., and J. Winthrop Aldrich. (2011). Putting the Past to Work for the Future. The Public Historian 33, no. 3. 2011: 38–57.

Hadi, Sumandyo. (2002). Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka Yogyakarta.

Kayam, Umar. (1981). Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan.

Mariati, Pance. (2017). Upaya Pembinaan Tari Anak di Sanggar Tari Putra Bima Respati Surabaya. Education and Human Development Journal, 2017, doi:10.33086/ehdj.v2i2.1384.

Moleong J, Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi cetakkan ke24). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Salim, dkk. (2019). Penelitian Pendidikan Metode, Pendekatan, dan Jenis. Jakarta: Kencana.

Murgianto, Sal dkk (ed). (2004). Mencermati Seni Pertunjukan Perspektif Kebudayaan, Ritual, Hukum. Surakarta: The Ford Foundation & Program Pascasarjana STSI Surakarta.

Sedyawati, Edi. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: PT Raja Grapindo Prakarsa.

Silalahi, Ulber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Jakarta: Alfabeta.

Subagyo, Joko. (2006). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparlan, P. (1995). Orang Sakai di Riau: Masyarakat Terasing dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sutrisno, Mudji dkk. (2005). Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Syefriani. (2017). Eksistensi Tari Cegak pada Masyarakat Suku Bonai Desa Ulak Patian Kecamatan Kepenuhan Rokan Hulu Riau. KOBA, Vol. 4 No. 1, 2017.

Syefriani, Syefriani. (2019). Generasi Millenial Rokan Hulu Terhadap Kesenian Tradisi dan Budaya pada Masyarakat Suku Bonai Riau.” Jurnal Sendratasik, Vol. 7, No. 3, 2019.

Syefriyani. (2016). Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk pada Masyarakat Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu. KOBA, vol. 3, no. 1, 2016, p. 13.

Wulan, Puspitaning, dan Warih Handayaningrum. (2020). Pesona Tari sebagai Aset Pariwisata Budaya Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-I, 2020, doi:10.15408/sjsbs.v7i4.14925.

Informan

Dasrikal (37 tahun). Seniman dan Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Sofwan (56 tahun). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v6i2.4958

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 syefriani syefriani



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors