Studi Gaya Tari Inai pada Sanggar Sri Kemuning, Panggak Laut, Lingga dalam Perspektif Antropologi Tari

Denny Eko Wibowo, Maria Regita Marpaung, Rudy Hartono, Willy Monet Cahyanti, Andy Wijaya Tie

Abstract


Abstrak Tari Inai hampir dikenal di seluruh wilayah persebaran masyarakat Melayu di Indonesia. Tari Inai berhubungan dengan pelaksanaan upacara adat perkawinan masyarakat Melayu dalam prosesi Ber-Inai Besar dan Tepuk tepung Tawar. Lingga merupakan daerah yang melestarikan tari Inai, salah satu buktinya dengan pengakuan Unesco terhadap tari Inai pada tahun 2007 sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda. Metode penelitian ini adalah kualitatif yang didukung dengan tahap pengumpulan data melalui wawancara dan pengamatan langsung pada seniman tari Inai di Panggak Laut, Lingga. Tujuan penelitian ini adalah melakukan studi terhadap gaya tari Inai di sanggar Sri Kemuning, Lingga asuhan Mawardi. Identitas komunal dari tari Inai terdapat pada adab-adab Islami bagi penari laki-laki dan perempuan dalam menyajikan tari Inai di depan majlis. Studi tentang gaya tari dalam perspektif Antropologi Tari dibedakan dalam dua yakni gaya komunal (emblemic style) dan gaya personal (assertive style). Gaya komunal dan personal menjadi dua hal yang berbeda namun tak terpisahkan karena keduanya bersifat saling pengaruh-mempengaruhi. Aspek gerak, iringan tari, rias dan busana, properti tari, durasi penyajian, dan penari dari tari Inai asuhan Mawardi masih mengandung identitas tari Inai secara umum meskipun beberapa diantaranya telah disesuaikan dengan gaya personal yang diperoleh melalui pewarisan turun temurun dari keluarganya. Gaya komunal tari Inai Lingga juga secara umum juga didasarkan pada gaya antar seniman tari Inai yang telah menjadi pengetahuan bersama. The Inai Dance Style Studies in Sanggar Sri Kemuning, Panggak Laut, Lingga in Anthropology of Dance Perspective Abstract The Inai dance almost known in the all of Melayu peoples distribution domain in Indonesia. The Inai dance style related with traditional wedding ceremonies performance of Melayu people in Ber-Inai Besar and Tepuk Tepung Tawar procession. Lingga is a region that conserving Inai dance, one proof of that is Unesco’s recognition for Inai dance in 2007 as one of Intagible Heritage. This research use qualitative method that support by collecting datas through interviews and directly observation to Inai dance artist in Panggak Laut, Lingga. The aim of this research is studying Inai dance style in sanggar Sri Kemuning, Lingga by Mawardi. Communal identity of Inai dance there is Islamic culture for male and female dancer in the public. Dance style studies in Anthropology of Dance perspectives distinguished in communal style (emblemic style) and personal style (assertive style). Communal and personal style are different two things yet inseparable because has interaction or influence. Dance movement, dance music, make-up and costumes, dance property, dance duration, and dancer from Inai dance by Mawardi still contains common Inai dance identity, although there are be adapted with personal style that obtained through hereditary inheritance form his family. Communal style of Inai dance in Lingga commonly based on style of many Inai dance artist that be a shared knowledge.

Keywords


tari Inai, gaya tari, Panggak Laut, Lingga; Inai dance, dance style, Panggak Laut,, Lingga

Full Text:

PDF (Indonesia)

References


Fadlin. 2000. “Peranan Pantun, Tari, dan Muzik dalam Berkomunikasi pada Upacara Perkahwinan Melayu di Sumatera Timur” dalam Media dan Seni Warisan Melayu Serumpun dalam Gendang Nusantara. Malaysia: Jabatan Pengajian Media Universiti Malaya.

Ishak Thaib, Muhammad. Ramlan H.Hitam, Agussuandi Johari, Lazuardy Usman, dan Nita Trisna Tabruni. 2009. Tata Cara Adat Perkawinan Melayu di Daik Lingga. Pekanbaru: Unri Press untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga.

Soedarsono. 2001. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Sumaryono. 2011. Antropologi Tari dalam Perspektif Indonesia. (Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta)

Widaryanto (terjemahan). 2007. Antropologi Tari. Bandung: Penerbit Sunan Ambu Press STSI Bandung.

Yacob, M.Amin. 2004. Sejarah Kerajan Lingga: Johor-Pahang-Riau-Lingga. Pekanbaru: Unri Press untuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lingga.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v1i1.3464

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Denny Eko Wibowo, Maria Regita Marpaung, Rudy Hartono, Willy Monet Cahyanti, Andy Wijaya Tie



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors