Nilai Estetika yang Terdapat pada Limbah Kaca di Galeri Otak Atik Daerah Yogyakarta
Abstract
Limbah kaca adalah bahan yang sulit diuraikan dan bersifat tajam, banyak ditemukan di sekitar lingkungan. Limbah kaca dianggap sebagai benda yang tidak memiliki nilai, oleh sebab itu diperlukan suatu proses pengolahan limbah kaca agar menghasilkan suatu hiasan kaca yang bernilai estetik. Selain itu, pemilihan bahan baku kaca sangat berpengaruh pada hasil jadi pembuatan hiasan kaca tersebut. Proses pengolahan limbah kaca ini sangat menarik untuk diteliti karena prosesnya yang berbeda dengan hasil yang sangat menarik.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data menggunakan pendekatan estetika. Seniman kaca di Galeri Otak Atik Yogyakarta ingin menciptakan inovasi baru dengan cara mengubah limbah kaca, barang yang dianggap berbahaya dan tidak berguna menjadi suatu karya seni yang memiliki estetik tinggi. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang seniman, kaca mampu menciptakan suatu karya seni yang sangat indah dan unik.
Abstract
Glass waste is a material that is sharp and difficult to decipher. It is widely found around the environment. Glass waste is considered a thing that has no value. To make it valuable, it is required processing steps to produce an aesthetic glass decoration. In addition, the selection of glass raw materials is very influential on the finish products of glass ornaments. The processing of glass waste is a very interesting topic for a research because the processing steps are different from other aesthetic products. Data collection method used is descriptive qualitative method. Data collection methods used are observation, interview, and documentation technique. Data analysis used in this research is data analysis using aesthetic approach. Glass artists at the Yogyakarta Otak Atik Gallery want to create new innovations by changing glass waste, that is considered harmful and useless good, into a work of art that has a high aesthetic value. The skills of the glass artists can create a work of art that is very beautiful and unique.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aji MP. 2012. “Komparasi Kuat Tekan Komposit Berbahan Dasar Serbuk Limbah Kaca dengan Perekat Polimer Polyurethane dan Polyvinyl Acetate, Jurnal MIPA, 35 (2) hal 140-144.
Whitehouse, David. 2006. Glass A Pocket Dictionary of Terms Commonly Used to Describe Glass and Glassmaking. Corning, N.Y. : Corning Museum of Glass.
Ivan Bestari (27 tahun). Seniman kaca Galeri Otak Atik tinggal di Jalan
Ngadimulya kecamatan Wirobrajan.
Ivan Bestari. 2013. Instagram picture, pichttps://www.instagram.com/ivanoozz/?hl=id, Yogyakarta.
Miyoto Isamu. 2007. “Local Melting of Glass Material, JLMN-Journal of Laser Micro/Nanoengineering Vol. 2, No. 1, Japan.
Muhammad, Latar. 2016. Pengolahan Limbah Industri. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Moleong, Lexi. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sigit (27 tahun). Indusrial grating with cutting bottle technic galeri otak atik tinggal di Jl. Ngadimulya kecamatan Wirobrajan.
Soehendar, Nanang. (2012). Esteika. Didapat dari
file:///E:/Nanang%20Soehendar_%20ESTETIKA.html, Karawang.
Woodfor Chris. (2016). Glass. Didapat dari
file:///E:/What%20is%20glass_%20_%20How%20is%20glass%20made_
%20%20Explain%20that%20Stuff.htm, Amerika Serikat.
DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v4i1.2669
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Ajeng Putri Palupi
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791
email : jurnal.invensi@isi.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View my stat Visitors