PERWUJUDAN KONSEP KEBHINNEKAAN DALAM DESAIN KARAKTER SERIAL ANIMASI “VATALLA SANG PELINDUNG”

Krisharyono Krisharyono

Abstract


Melihat dan menikmati sebuah film pada hakekatnya sama dengan membaca suatu teks dan konteks, yang di dalamnya mengandung suatu makna yang disampaikan melalui simbol atau metafora yang digunakan oleh sang kreator dan tertampil dalam jalinan cerita film tersebut. Demikian pula yang berusaha diungkapkan dalam film serial animasi Vatalla, dimana di dalamnya disematkan simbol-simbol mengenai isu nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa yang dewasa ini sedang menghadapi beragam tantangan. Usaha tersebut terlihat secara jelas dari pembuatan desain karakter lima tokoh utama film serial animasi Vatalla yang mengadopsi unsur- unsur visual yang ada pada beragam motif etnik daerah di Indonesia. Desain karakter tokoh utama tersebut tampil dengan keragaman motif etnik yang disematkan pada pakaian dan asesoris yang mereka gunakan. Selain itu, kelima tokoh utama tersebut dirancang mempunyai ciri-ciri fisik yang cukup kontras berlainan satu sama lain untuk menunjukkan perbedaan suku dan ras di antara mereka (representasi dari beragam suku dan ras yang hidup di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia). Dengan demikian desain karakter tokoh utama film serial animasi Vatalla ini memang diarahkan untuk selaras dengan konsep kebhinnekaan, dimana bangsa Indonesia - semenjak kemerdekaannya dan sampai saat ini di usianya yang ke-71 tahun - telah final merumuskan konsep mengenai nasionalisme tersebut dalam semboyan dasar negara Pancasila, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Keywords


animasi, karakter, kebhinnekaan, vatalla sang pelindung

Full Text:

PDF

References


Engler, Robi 1981. “Film Animation Workshop, Handbook for Film Animation Workshop

and Low Cost Animated Film”. Munich : FES Mass Media Manual

Synott, Anthony 1993. Symbolism, Self and Society. London and New York : Routledge

Halas, John and Roger Manvell 1973. Technique of Film Animation. New York :

Hastings House

Rahman, H. Darmawan M, dkk. 2010. Makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai Perekat

Kembali Budaya Ke-Indonesia-an. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata.

Sukmadinata, N. Syaodih, 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

http://noble-scarlet.net/atlantis/sequel.php, diakses pada 6 September 2016.

http://pfn.co.id/id/portfolio-1-column/, diakses pada 3 September 2016.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v1i2.1614

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Krisharyono Krisharyono



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors