INDIKASI PENCITRAAN DALAM UPACARA ADAT REBO PUNGKASAN DI WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian mengenai indikasi pencitraan dalam upacara adat Rebo Pungkasan bertujuan sebagai media introspeksi masyarakat agar selalu merawat nilai-nilai keaslian budaya dan spiritualnya. Kesadaran tentang upacara adat sebagai media untuk berhubungan dengan segala isi alam semesta dan Tuhan Yang Maha Esa perlu dibangunkan kembali guna menjadi pembatas agar tidak terjebak dalam sebuah pencitraan semata. Metode penelitian kualitatif dipilih untuk memperoleh segala informasi tentang upacara adat Rebo Pungkasan. Pada akhirnya sebuah indikasi pencitraan ditemukan dalam ritual tersebut. Pencitraan sudah merajalela dalam area ritual. Pada satu ruang lingkup upacara adat Rebo Pungkasan, pencitraan dapat dilihat jelas dalam kepalsuan lemper Boga Wiwaha yang dijadikan sebagai persembahan/caos dhahar. Wujud lemper dilebih-lebihkan dengan ukuran panjang antara dua meter dan diameter sekitar setengah meter supaya menarik untuk dijadikan sebuah ikon. Segalanya dikemas manis dan menarik seperti pada iklan di televisi, orasi pada kampanye, aktivitas dalam sosial media, dan sebagainya. Hampir dibalik itu semua terdapat sesuatu yang dilebih-lebihkan, kepalsuan bahkan kebohongan yang disembunyikan. Sesuatu yang disajikan/ditawarkan belum tentu sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Sebuah pencitraan sama halnya dengan sebuah topeng yang menjadi penutup citra yang sesungguhnya.
Research on the imaging indication ceremonial Rebo Pungkasan intended as a medium of introspection people to always take care of the values of cultural and spiritual authenticity. Awareness about the ceremonies as a medium to get in touch with all the contents of the universe and God Almighty needs to be woken up again to be a barrier to not get stuck in an imaging alone. Qualitative research method was chosen to obtain any information about Rebo Pungkasan ceremonies. In the end an imaging indication is found in the ritual. Imaging is already rampant in the ritual area. In the scope of traditional ceremonies Rebo Pungkasan, imaging can be seen clearly in falsehood donuts Boga Wiwaha used as offerings / caos Dhahar. Exaggerated form of donuts with a length between two meters and a diameter of about half a meter so interesting to be an icon. Everything is packaged sweet and charming as the ads on TV, speeches on the campaign, the activity in the social media, and so on. Almost behind it all there is something exaggerated, even falsity lies hidden. Something that presented / offered not necessarily correspond with the reality of the matter. An imaging as well as a mask that became the cover image of the real thing.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Berger, Arthur. 2000. Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta : Tiara
Wacana.
Featherstone, Mike. 2008. Postmodernisme dan Budaya Konsumsi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Griffin, David. 2005.Visi-visi Postmodern. Yogyakarta : Kanisius.
Herusatoto, Budiono. 2001. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : Hanindita.
Horikoshi, Hiroko. 1987. Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta : PT. Temprint.
Junaedi, Deni. 2016. Estetika Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai. Yogyakarta : Artciv
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Lastoro, Lono Dkk. 2007. Jagad Upacara. Yogyakarta : Ekspresibuku.
MH, Yana. 2012. Falsafah dan Pandangan Hidup orang Jawa. Yogyakarta: Bintang
Cemerlang.
Murianto, Dwi. 2015. Art & Levitation. Yogyakarta : Pohon cahaya.
Poerwadarminta, WJS. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sairin, Sjafri. 2002. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Sarjiwo. 2008. Panggung. Bandung: UPT Puslimas..
Sumardjo, Jakob. 2006. Estetika Paradog. Bandung : Sunan Ambu Press.
Sunaryadi. 2013. Filsafat Seni. Yogyakarta : Lintang Pustaka Utama.
Twikromo, Argo Dkk. 2010. Pencitraan Adat Menyikapi Globalisasi. Yogyakarta : PSAP
UGM.
DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v1i2.1612
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Galih Puspita Karti
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791
email : jurnal.invensi@isi.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View my stat Visitors