Program Selendang Sutera sebagai Media Kreativitas untuk Menanamkan Solidaritas dan Rasa Kebangsaan Mahasiswa Nusantara
Abstract
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan Program Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudhayan) DI Yogyakarta yang melibatkan 34 IKPM di Yogyakarta. Fokus kajian dilakukan pada bentuk sajian karya seni dan perannya dalam menanamkan rasa solidaritas dan kebangsaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang disajikan dalam bentuk deskriptif analitik. Adapun tahap penelitian yang dilakukan meliputi tahap pra-lapangan, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan tulisan. Hasil yang didapat yaitu, bentuk sajian Program Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera dari tahun ke tahun tidak pernah lepas dari akar budaya tradisi daerahnya. Bentuk sajian tampak pada pemilihan tema, komposisi penari, pola lantai, property, dan musik yang digunakan. Terdapat beberapa pengembangan bentuk pola gerak tari tradisi menjadi gerak kreasi baru, serta pengembangan komposisi bentuk seperti lifting/akrobatik sesuai dengan jiwa jaman para pelakunya. Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera merupakan ajang bagi generasi muda Indonesia yang sedang menimba ilmu di Yogyakarta untuk bersatu, mempererat solidaritas kelompok maupun bersama untuk kemajuan negara dan bangsa.
Kata kunci: Selendang Sutera, IKPM, solidaritas, kebangsaan
Abstract
This article describes the Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera Program, organized by the DI Yogyakarta Culture Service (Kundha Kabudhayan), which involves 34 IKPM in Yogyakarta. The focus of the study was on the form of presentation of works of art and its role in instilling a sense of solidarity and nationality. This research uses qualitative methods, which are presented in analytical descriptive form. The research stages include pre-field, data collection, data analysis, and writing preparation. The results obtained are that the presentation of the Silk Shawl Ethnic Cultural Degree Program from year to year has never been separated from the traditional cultural roots of the region. The form of the presentation can be seen in the choice of theme, composition of dancers, floor pattern, props, and music used. There are several developments in the form of traditional dance movement patterns into new creative movements, as well as the development of compositional forms such as lifting/acrobatics in accordance with the spirit of the times of the performers. The Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera Program event is an opportunity for the young generation of Indonesia studying in Yogyakarta to unite, strengthen group solidarity, and work together for the country's and nation's progress.
Keywords: Selendang Sutera, IKPM, solidarity, nationality
Full Text:
PDFReferences
Affandy, S. (2017). Penanaman Nilai-nilai kearifan lokal dalam meningkatkan perilaku keberagamaan peserta didik. Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal, 2(2), 201–225.
Brata, I. B. (2016). Kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa. Jurnal Bakti Saraswati (JBS), 5(1).
Hadi, Y. S. (2012). Koreografi: Bentuk-Teknik-Isi. Dwi-Quantum.
Hadi, Y. S. (2017). Koreografi Ruang Prosenium. Dwi-Quantum.
Koentjaraningrat, K. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi (Edisi Baru) (8th ed.). Jakarta: PT. Penerbit Rineka Cipta.
Mahdayeni, M., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan). Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154–165.
Mangoensong, H. R. B., & Yanuartuti, S. (2020). Analisis Teknik Gerak Tari Tradisional Dengan Menggunakan Ilmu Kinesiologi. Jurnal Seni Tari, 9(1), 77–84.
Nugroho, R. H. S. (2022). Dinas Kebudayaan DIY Gelar Budaya Etnis “Selendang Sutera.” Tribunjogja.Com. https://jogja.tribunnews.com/2022/08/01/dinas-kebudayaan-diy-gelar-budaya-etnis-selendang-sutera.
Pramitasari, A. W. (2021). Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pertunjukan Seni dan Budaya. Jurnal Education and Development, 9(4), 23–27.
Prasetya, H. B. (2013). Meneliti Seni Pertunjukan. BP ISI Yogyakarta.
Setiawan, I., & Subaharianto, A. (2020). Kreativitas & Kebangsaan: Seni Menuju Paruh Abad XXI-36 Prosiding Seminar Dies Natalis ke-36 ISI Yogyakarta. Neo-Eksotisisme Dan Rezim Kebenaran: Pemberdayaan Budaya Lokal Dalam Mekanisme Pasar Dan Ekonomi-Politik Birokrasi Di Banyuwangi Festival.
DOI: https://doi.org/10.24821/ekp.v12i2.11526
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.