Perspektif Estetika Timur terhadap Ritual Rambu Solo’ Suku Toraja

Putri Isydora Bonggaminanga

Abstract


Abstrak

Perspektif estetika digunakan sebagai cara pandang untuk memahami keindahan dan seni. Ritual Rambu Solo adalah bagian dari warisan budaya dan seni yang dijaga secara turun-temurun oleh masyarakat suku Toraja. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi serta memahami keindahan dan seni dalam ritual Rambu Solo Suku Toraja dari sudut pandang estetika Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan, dengan penggunaan data dari riset pustaka tanpa memerlukan pengumpulan data lapangan, dan menerapkan teknik analisis untuk mendapatkan data yang valid. Penelitian ini mengusung tiga perspektif estetika Timur, yaitu Cina, Jepang, dan India. Hasil penelitian menunjukkan kesamaan dalam perspektif estetika dari Cina, Jepang, dan India dalam mengakui hubungan penting antara manusia dan alam, serta nilai spiritualitas dalam upacara pemakaman Rambu Solo Suku Toraja. Ritual ini melibatkan rangkaian upacara yang kompleks untuk menghormati orang yang telah meninggal. Penggunaan seni, tarian, musik, dan simbolisme alamiah dalam ritual ini menggambarkan penghargaan terhadap alam dan kesinambungan spiritual.

 Kata kunci: perspektif, estetika timur, ritual rambu solo, suku toraja.

 

 Abstract

In the field of aesthetics, perspective is used to understand beauty and art. The Rambu Solo ritual is one of the cultural and artistic traditions passed down through generations among the Toraja people. This article aims to explore and comprehend the beauty and artistry of the Rambu Solo ritual of the Toraja people from the perspective of Eastern aesthetics. The research methodology employed is a literature review method, utilizing existing scholarly works without requiring field research, and relying on analytical techniques to ensure the validity of the data obtained. This study presents three Eastern aesthetic perspectives: namely, Chinese, Japanese, and Hindu. The research findings provide an understanding that the aesthetic perspectives from China, Japan, and India share a common recognition of the significance of the relationship between humans and nature, as well as the spiritual value within the Rambu Solo funeral ceremony of the Toraja people. This ritual involves a series of intricate ceremonies to honor the deceased. This ritual's utilization of art, dance, music, and natural symbolism signifies reverence for nature and spiritual continuity.


Full Text:

PDF

References


Agung, L. (2017). Estetika: Pengantar, Sejarah, dan Konsep. PT. Kanisius.

Arikunto S. (2000). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta.

Embon, D. (2019). Sistem Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo: Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 1–10.

Fraenkel, J. R. & E. Wallen. (2007). How to Design and Evaluate Research in Education.

Kobong, T. (2008). Injil dan Tongkonan: inkarnasi, kontekstualisasi, transformasi.

Lasiyo. (1997). Pemikiran Filsafat Timur dan Barat (Studi Komparatif). https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/viewFile/31643/19177

M Sutrisno. (1993). Manusia dalam Pijar-Pijar Kekayaan Dimensinya.

Moore, C. A. (1946). Philosophy East and West (2nd Print). Ulan Press.

Nugroho F. (2015). Kebudayaan Masyarakat Toraja. PT. Jepe Press Media Utama.

Okta Dwi Sastra Marijo, M. F. (2023). Estetika Timur Dalam Teater Tradisional Kemidi Rudat Lombok. Jurnal Pendidikan Seni & Seni Budaya, 8. https://doi.org/10.31851/sitakara

Parmono, K. (2007). Konsep Estetika Jepang: Corak Naturalis yang Dijiwai oleh Tradisi, Kepercayaan, dan Alam. Jurnal Filsafat, 80–87.

Ryan Aulia, G., Roseven Nababan, K., & Kunci, K. (2022). Upacara Adat Rambu Solo.

Sachari, A. (1989). Estetika Terapan.

Soetarno. (2007). Estetika Pedalangan. ISI Surakarta.

Sri Anggraeni, A., & Anindya Putri, G. (2020). Makna Upacara Adat Pemakaman Rambu Solo’ Di Tana Toraja 3, 1.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta Bandung.

Sunarto, S. (2016). Estetika Musik: Autonomis versus Heteronomis dan Konteks Sejarah Musik. Promusika, 4(2), 102–116. https://doi.org/10.24821/promusika.v4i2.2278

Supriyadi. (2019). Nilai Estetis Musik dalam Rentang Sejarah Musik Barat.

Wagiyo. (1996). Pemikiran Filsafat India.

Wahyu Abadi, T. (2016). Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika. 4(2), 187–204. https://doi.org/10.21070/kanal

Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan (Cetakan ke 3). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.24821/ekp.v12i2.11517

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.