Pendekatan Visual untuk Terapi Klien Skizofrenia Gejala Berat
Abstract
Populasi penerita gangguan Psikotik pada klien menjadi masalah yang harus mendapatkan penanganan khusus agar dapat tertangani. Klien Psikotik tidak mampu melakukan komunikasi dengan baik hingga tidak mampu mengenali dirinya sendiri yang tentunya memberikan potensi merugikan diri sendiri maupun orang lain. Skizofrenia dengan kategori gejala berat dikenali dengan perilaku yang lebih sulit dipahami daripada gejala sedang maupun ringan. Terapi seni menjadi salah satu solusi dalam meminimalisir gejala pada penderita Skizofrenia. Studi terapi melalui seni diawali dengan pengambilan data kualitatif sebagai data primer. Data literatur baik dari buku maupun dari internet dijadikan sebagai data sekunder. Tahapan dari studi visual ini dilakukan melalui riset lapangan, eksperimen visual, implementasi desain hingga evaluasi visual. Studi terhadap klien Skizofrenia menggunakan eksperimental kasus tunggal atau single-case experimental design melalui perwujudan dengan pendekatan perilaku pada klien Skizofrenia. Persepsi visual yang dihasilkan oleh klien Skizofrenia menjadi evaluasi kemampuan klien Skizofrenia. Seni visual yang digunakan sebagai pendekatan bagi klien untuk dapat melakukan aktivitas batin dan pengalaman estetika yang dapat meningkatkan perasaan lebih nyaman dan ekspresif.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Skripsi, Thesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian:
Kesehatan, K. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Buku
Bastomi, S. (1982). Landasan Berapresiasi Seni Rupa. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi IKIP.
Karta Miharja, A. (2003). Pengertian Kesenian. Lentera Dipantara.
Sahman, H. (1993). Mengenali dunia seni rupa : tentang seni, karya seni, aktivitas kreatif, apresiasi, kritik dan estetika. IKIP Semarang Press.
Liang Gie, T. (1976). Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan). Yogyakarta Karya.
Artikel Jurnal
Alqraini, F. (2017). Single-case experimental research: A methodology for establishing evidence-based practice in special education. International Journal of Special Education, 32(3), 551–566.
Andito, Aditya (2019), Optimalisasi Pesan Dalam Buku Edukasi Pasien Diabetes Melitus Melalui Komunikasi Visual, Dekave Journal
Amidos Pardede, J., & Ramadia, A. (2020). SELF-EFFICACY DAN PERAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA. 11. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj
Bastomi, S. (1982). Landasan Berapresiasi Seni Rupa. Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi IKIP.
Iswari, R. D., & Hasanat, N. U. (2016). Terapi Seni dengan Pendekatan Naratif untuk Meningkatkan Harapan pada Individu dengan Gangguan Psikotik.
Karta Miharja, A. (2003). Pengertian Kesenian. Lentera Dipantara.
Kesehatan, K. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Liang Gie, T. (1976). Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan). Yogyakarta Karya.
Nurlainah, L., Rafiyah, I., & Maulana, I. (2020). Stress within Families of Patients with Psychotic Disorders: Initial Study. Jurnal Keperawatan Indonesia, 23(3), 210–216. https://doi.org/10.7454/jki.v23i3.963
Pardede, J. A., Silitonga, E., & Laia, G. E. H. (2020). The Effects of Cognitive Therapy on Changes in Symptoms of Hallucinations in Schizophrenic Patients. Indian Journal of Public Health Research & Development, 256–262. https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i10.11153
Sahman, H. (1993). Mengenali dunia seni rupa : tentang seni, karya seni, aktivitas kreatif, apresiasi, kritik dan estetika. IKIP Semarang Press.
Suwasono (2017). Konsep Art dalam Desain Animasi, Dekave Journal
DOI: https://doi.org/10.24821/dkv.v15i2.7459
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.