BATIK TULIS PADANG LAMUN (PADANG LAMUN SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK SELENDANG SUTRA)

Andina Febrasari, Felix Ari Dartono, Ratna Endah Santoso

Abstract


Seagrass bads is a variety of flora that lives on the sea coast. The objective of this project is to produce a new visual alternative for silk batik scarfs by visualizing Seagrasses bads which live under water; its illusion of motion, dimensions, and biodiversity. This research use design method consist of exploration process, extraction, and termination are described in four operational steps i.e. analysis, concept, visualization, and prototypes. The design is directed at new creative batik for premium products. The result was a silk batik scarfs made by Lorodan batik technique which was able to produce illusory effects and layered images which would offer a new visual sensation, differentiation, and novelty.

 

Keywords: Seagrass Bads, batik tulis, silk scarf

 

Padang Lamun merupakan keanekaragaman flora yang hidup di pesisir laut. Tujuan penelitian ini adalah memberikan alternatif visual baru desain batik tulis untuk selendang sutra dengan mengolah visual Padang Lamun yang hidup terendam air, ilusi gerak, dimensi, dan ragam biota. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain yang terdiri atas proses eksplorasi, ekstraksi, dan titik terminasi yang dijabarkan dalam empat langkah operasional, yakni analisis, konsep, visualisasi, dan tes produk. Desain diarahkan pada batik kreasi baru untuk produk premium. Hasilnya berupa desain selendang sutra menggunakan teknik batik tulis Lorodan yang mampu menghasilkan efek ilusi dan bayangan, sehingga memberikan sensasi visual baru, diferensiasi, dan kebaharuan.

 

Kata Kunci : Padang Lamun, batik tulis, selendang sutra

Full Text:

PDF

References


Anas, Biranul. 1997. Indonesia Indah "Batik". Jakarta: Yayasan Harapan Kita, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia.

Darmaputri, Gabriela Lordy. 2015. “Representasi Identitas Kultural dalam Simbol-simbol Tradisional dan Kontemporer”. Vol.4 No.2.

Doellah, Santosa. 2002. Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta: Danar Hadi.

Jasper, J. 1996. Seni Batik (De Batik-kunst De Inlandsche Kunstnijyerheid in Nederlandsch Indie). Japan: Tim Peneliti Batik Indonesia.

Kawaroe, M. 2009. “Perspektif Lamun sebagai Blue Carbon Sink di Laut.” Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Bogor.

Kuslani, Henra. 2014. “Komposisi Jenis Lamun di Pulau Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah.” Laporan penelitian, Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, Jatiluhur.

Nugraha, Y. 2015. “Teknik Identifikasi Lamun (Seagrass) di Kawasan Pulau Parang, Karimunjawa Kabupaten Jepara”. Th. XIII. No. 2.

Nybakken, J. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia.

Palgunadi, B. 2007. Desain Produk. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Sunarno, N. 2015. “Upacara Adat Pengantin Gaya Yogyakarta sebagai Inspirasi dalam Penciptaan Motif Batik pada Selendang.” Tugas Akhir Universitas Negeri Yogyakarta.

Susanto, S.K. Sewan. 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v7i2.2683

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Andina Febrasari, Felix Ari Dartono, Ratna Endah Santoso

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats