KELELAWAR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN SENI TEKSTIL

Arief Satriyo Wibowo

Abstract


Bats are flying mammals, now these animals have several species of bats that are endangered. Due to the destruction of the original habitat of the bark in the forest that becomes the function, the exploitation of karst areas (lime), the use of pesticides on agricultural land, hunting and excessive consumption. Many functions of bat ecology therefore in need of efforts in controlling the population of bats. The idea of the creation of this textile artwork originated from personal experience, natural factors, sympathy and empathy for the preservation of fauna, namely bat animals. All of which are then transformed into non-functional work forms which furthermore want to bring the values of change so that the celebration can know it and finally feels may be able to understand the message delivered. The process of creating works on non functional techniques used in the form of nylon nylon thread wire on top of the wire.

 

Keywords: bats, non-functional, creation textiles

 

 


Kelelawar merupakan hewan mamalia terbang, sekarang hewan ini terdapat beberapa spesies kelelawar yang statusnya terancam punah. Akibat rusaknya habitat asli kelalawar di hutan yang menjadi alih fungsi, eksploitasi wilayah karst (kapur), penggunaan pestisida pada lahan pertanian, perburuan serta pengkonsumsian yang berlebihan. Banyak fungsi ekologi kelelawar oleh karena itu di perlukan usaha-usaha dalam mengendalikan populasi kelelawar. Ide penciptaan karya seni tekstil ini berawal dari pengalaman pribadi, faktor alam, rasa simpati dan empati terhadap kelestarian fauna yaitu hewan kelelawar. Kesemua yang kemudian ditransformasikan ke bentuk karya non fungsional yang selanjutnya ingin membawa nilai-nilai perubahan sehingga khlayakan dapat mengetahuinya dan akhirnya dirasa mungkin dapat mengerti akan pesan yang disampaikan. Proses penciptaan karya pada non fungsional tehnik yang digunakan berupa lilit benang nilon hank di atas kawat.

 


Kata kunci: kelelawar, non fungsional, penciptaan tekstil


Full Text:

PDF

References


Annas, Biranul. 2005. Seni dan Desain. Bandung: ITB.

Budiman, Kris. 2011. Semiotika visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Chapman, Laura H. 1978. Approaches to Art in Education. New York: Harcourt Brace Jovanovich.

Dharsono, Sony Kartika. 2004. Nanang Ganda Pratiwi, Pengantar Estetika, Rekayasa Sains, Bandung.

Feldman, Edmund Burke. 1967. Art, Image and Idea. Englewood Cliffs: Prentice Hall, Inc New Jersy.

Gustami SP. 2004. Proses Penciptaan Seni Kriya, Program Penciptaan Seni Paskasarjana. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Gustami, Sp. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Karya. Yogyakarta: Prasistwa.

Intsari. 1999. Sejarah Perkembangan Tekstil. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik

Pitojo. 2005. Makanan yang Populer. Jakarta: Balai Pustaka

Soedarso SP. 2000. Katalogus Pameran Kriya Seni 2000. Jakarta: Galeri Nasional Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v6i2.2403

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Arief Satriyo Wibowo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats