KISAH LALITAVISTARA CANDI BOROBUDUR DALAM KARYA SENI BATIK
Abstract
Borobudur is one of the World heritage Buddhist temple in Indonesia that was
established by UNESCO in 1951. Borobudur have some interesting historical stories seen by the
relief of the Borobudur wall. One of the reliefs of Borobudur is tell about Lalitavistara story.
Lalitavistara told the short story of Lord Buddha life (not a complete history) and it end by first
command in the Deer Park near Benares City. The life of Lord Buddha is considered as a drama
played by the Great Buddha, super-natural and real (Roy Adams, 1990: 22-23). Author used the
historical value and visual relief of Lalitavistara story for a background to get inspiration.
This final project was create by using esthetics, semiotics and historical approaches
method. Sense of aesthetically identified by semiotic approach, while the value of the historical
used historical approach method and the realization panel works by SP Gustami method.
Creating process by synthetic dyes batik technique. Dab and dye coloring technique. The work
begins from pencanthingan, coloring, penembokan, pelorodan and finishing.
This final project get eight result that each of them tell the story of Lalitavistara true
history with aesthetic and symbolic value. It has a different scene, but the story in a series and
continued. Work process produced batik artwork like panel. I hope this work give more
knowledge and be useful for the general public, art lovers, and community around Borobudur.
Keywords: relief, Lalitavistara story, Borobudur, batik tulis.
Candi Borobudur adalah candi budha di Indonesia yang menjadi warisan Dunia (World
Heritages) yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1951. Mempunyai beberapa kisah
bersejarah yang menarik, digambarakan di relief dinding Candi Borobudur. Salah satu relief
Candi Borobudur adalah relief kisah Lalitavistara. Lalitavistara menceritakan kehidupan sang
Buddha sebagai lelakon yang lebih singkat (bukan merupakan riwayat lengkap) dan berakhir
dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Benares. Hidup Buddha di dunia dianggap
sebagai sandiwara yang dimainkan oleh Buddha yang Agung, adi-alami dan sungguh-sungguh.
Nilai historis dan visual dalam relief kisah Lalitavistara Candi Borobudur adalah hal yang
melatarbelakangi penulis untuk menjadikan kisah Lalitavistara sebagai sumber inspirasi.
Penciptaan karya Tugas Akhir ini menggunakan metode estetika, pendekatan semiotika
dan historis. Makna estetis diidentifikasikan menggunakan metode pendekatan semiotika,
sedangkan nilai historisnya menggunakan metode pendekatan historis dan perwujudan karya
yang berupa panel dengan metode penciptaan SP Gustami. Proses perwujudan menggunakan
teknik batik tulis dengan pewarna sintetis. Teknik pewarnaan yang digunakan yaitu colet dan
celup. Tahapan perwujudan karya dimulai dari pemolaan, pencanthingan, pewarnaan,
penembokan, pelorodan dan finishing. Penciptaan karya Tugas Akhir ini menghasilkan 8 karya yang masing-masing
menggambarkan kisah Lalitavistara sesuai dengan historisnya dan mengandung nilai estetis dan
simbolis. Setiap karya memiliki adegan yang berbeda namun ceritanya berurutan dan
berkesinambungan. Dari proses perwujudan karya yang menghasilkan karya seni batik berupa
panel. Semoga karya ini menambah ilmu pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat
umum, penikmat seni, serta masyarakat sekitar candi Borobudur.
Kata kunci: relief, kisah lalitavistara, candi Borobudur, batik tulis. Tas Furla, Sasirangan, Keramik
Full Text:
PDFReferences
Arini Ambar B., Asti Musman, Batik Warisan Adiluhung Nusantara, Yogyakarta: GMedia, 2011.
Gustami, SP. (2004), Proses Penciptaan Seni Kriya “Untaian Metodologis”, Yogyakarta: Program Penciptaan Seni Pascasarjana ISI Yogyakarta,
Prasetyo Anindito, Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia, Pura Pustaka, 2010.
Sudjiman Panuti, Aart van Zoest, Serbaserbi Semiotika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Susanto sewan, Seni Kerajinan Batik Indonesia, Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, 1973.
Soedarso Sp, Proses Pembentukan, Yogyakarta: ASRI, 1968.
Soekmono R., Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, Yogyakarta: Kanisius, 1973.
Tinarbuko Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2009.
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v4i2.2366
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Fidyah Fafa Admaja
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats