KONSEP TRIBUANA/TRILOKA PADA ORNAMEN RELIEF KALPATARU DI KOMPLEKS CANDI PRAMBANAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA KRIYA SENI
Abstract
Tribuana or Triloka concept isa balance concept between the three worlds, which
recognized as Sakala (upper world), Sakala Niskala (middle world), and Niskala (bottom world)
or usually called as Bhur Loka, Bhuvah Loka and Svah Loka. Tribuana or Triloka concept that
can be found on the relief ornament of Kalpataru, has an aesthetic and symbolic value which
become an interesting study as a creating idea in this final task. The process of creating this
artwork has started with collecting data through the literature study, followed by direct
observation at Prambanan Temple. The approach methods which are used in this study are
called as symbolic and aesthetic approach. The next process has continued by making the
design as the reference of the creation process which supported by skill techniques,
equipments, materials, and other supporting facilities. This artwork finally performed as an
expression batik in two dimensions form by using batik lorodan technique process. This
creation of artwork in this final task has become such a media to implement the life symbols in
the upper world, middle world and bottom world. All symbols that are used in here were
expected to represent each of these worlds.
Keywords : Triloka or Tribuana concept, relief ornament of Kalpataru, the craft artwork.
Konsep Tribuana atau Triloka adalah konsep keseimbngan diantara tiga dunia, yang
bernama Sakala (dunia atas), Sakala Niskala (dunia tengah), dan Niskala (dunia bawah) atau
biasanya dipanggil sebagai Bhur Loka, Bhuvah Loka dan Svah Loka. Konsep Tribuana atau
Triloka bias ditemukan pada ornamen relief Kalpataru, memiliki nilai estetis dan simbolis yang
menjadi pembelajaran menarik sebagai ide pembuatan pada tugas. Proses pembuatan karya
seni ini dimulai mengumpulkan data melalui pembelajaran literatur, diikuti oleh pengawasan
langsung di candi Prambanan. Metode pendekatan yang digunakan di pembelajaran ini
bernama pendektan simbolis dan estetis. Proses selanjutnya dilanjutkan dengan membuat
desain sebagai referensi proses pembuatan yang didukung oleh kemmpuan teknik, peralatan,
material, dan fasilitas pendukung lainnya. Karya ini akhirnya dilakukan sebagai seperti
pengekspresian batik di dua dimensi dengan menggunakan proses teknik lorodan.pembuatan
karya tugas akhir ini menjadi sebuah media untuk implementasi symbol hidup di dunia atas,
dunia tengah dan dunia bawah. Semua symbol yang digunakan disini diharapkan mewakili
dunia-dunia ini.
Kata kunci: konsep Triloka atau Tribuana, ornamen relief Kalpataru, pembuatan karya seni.
Full Text:
PDFReferences
Annas, Biranul dkk, Indonesia Indah “Batik” ke 8, Jakarta: Yayasan Harapan Kita – BP3 Taman Mini Indonesia Indah, Tanpa Tahun Chatib, Winarni, Teori Penyempurnaan Tekstil 2, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978
Dalidjo, D., dan Mulyadi, Pengenalan Ragam Hias Jawa 1 A, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1983
Doellah, Santosa, Batik Pengaruh Zaman dan Lingkungan, Surakarta: Danar Hadi, 2002
Gustami, SP., Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, Yogyakarta: Prasista, 2007
Haryono, Timbul , Laporan Penelitian: “Relief dan Patung Singa Pada Candi- Candi Periode Jawa Tengah: Penelitian Atas Fungsi dan Pengertiannya”, Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM, 1986
Herusatoto, Budiono, Simbolisme Jawa, Yogyakarta: Ombak, 2008
Kartika, Dharsono Sony, Budaya Nusantara (Kajian Konsep Mandala dan Konsep Triloka/buana trhadap Pohon Hayat pada Batik Klasik), Bandung: Rekayasa Sains, 2007
___________ Estetika, Bandung: Rekayasa Sains: 2007 Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta (pengarah) dan Sugeng Riyanto (koordinator), Laporan Penelitian: “Pengembangan Dokumen Digital Interaktif Pada Aspek Dekoratif Candi dan Arca di Prambanan dan Sekitarnya Sebagai Sumber Diversifikasi Pola Batik Bayat”, Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta, 2011
Maryanto, M. Dwi, Seni Kritik Seni, Yogyakarta: Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, 2003
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: Rosdyakarya, 2012
M., Soegeng Toekio, Tinjauan Kosakarya Kria Indonesia (pengetahuan kesenirupaan yang berakar pada budaya Indonesia), Surakarta: Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 2002
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung: Rosdyakarya, 2012 Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: Rosdakarya, 2006
SP., Soedarso, dkk (penterjemah), Pengertian Seni Bagian Empat, Yogyakarta: STSRI ASRI Yogyakarta, Tanpa Tahun
___________Trilogi Seni Penciptaan, Eksistensi dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta, 2006
Susanto, Sewan, Seni Kerajinan Batik Indonesia,Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, 1973
Tim Penyusun, Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Hanuman Sakti, 1997 Tim Penyunting, Candi-Candi di Yogyakarta Selayang Pandang, Yogyakarta: BPPP, 2008
Walker, John A., Desain, Sejarah, Budaya Sebuah Pengantar Komprehensif, Yogyakarta: Jalasutra, 2010
Widagdo, Desain dan Kebudayaan, Bandung: Penerbit ITB, 2005
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v4i1.2361
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Tri Wulandari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats