TRANSFORMASI BENTUK NAGA PADA RANCAKAN GAMELAN COKEKAN PAMOR

Sigit Pamungkas

Abstract


Dragon is a mythological animal that most of the Java community trust as guardians of
the earth and the universe. As a mythical animal that developed in the community, the dragon
has always been a source of inspiration in the creation of various works of art that has
developed since centuries. The depiction of the dragon often appears on the temples,
decorative ornaments, home furnishings, to the rancakan gamelan. Many depictions of
dragons are frequently encountered inspired to develop further into the creation of gamelan
cokekan pamor. Gamelan cokekan is an offshoot of the gamelan ageng. Gamelan cokekan has
five ricikan ie gender, slenthem, gender penerus,gambang and kendhang. The creation of this
gamelan will be done with a variety of experimentation, among others, make wilahan with
pamor materials. Pamor materials are materials used in the manufacture of a dagger or tosan
aji. The next experiment is making rancakan the overall use of metallic materials.


Keywords: dragon, gamelan cokekan, pamor

 


Naga merupakan hewan mitologis yang sebagian besar masyarakat Jawa mempercayai sebagai
penjaga bumi dan alam semesta. Sebagai hewan mitos yang berkembang di masyarakat, naga
selalu menjadi sumber inspiratif dalam berbagai penciptaan karya seni yang sudah
berkembang sejak berabad-abad lamanya. Penggambaran naga sering muncul pada candicandi,
ornamen ragam hias, perabot rumah tangga, hingga pada rancakan gamelan. Banyaknya
penggambaran naga yang sering kita jumpai menginspirasi untuk mengembangkan lebih lanjut
ke dalam penciptaan gamelan cokekan pamor. Gamelan cokekan merupakan sempalan dari
gamelan ageng. Gamelan cokekan tersebut memiliki lima ricikan yaitu gender, slenthem,
gender penerus, gambang, dan kendhang. Adapun penciptaan gamelan ini akan dilakukan
dengan berbagai eksperimentasi, antara lain yaitu membuat wilahan dengan bahan pamor.
Bahan pamor merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan keris atau tosan aji.
Eksperimen berikutnya yaitu pembuatan rancakan yang menggunakan keseluruhan bahan dari
logam.


Kata kunci: naga, gamelan cokekan, pamor


Full Text:

PDF

References


Arifin, MT. 2006. Keris Jawa, Bilah Latar Sejarah Hingga Pasar. Jakarta: Hajiet Pustaka.

Bassano, Mary. 2009. Terapi Musik dan Warna. Yogyakarta: Rumpun.

Haryoguritno, Haryono. 2005. Keris Jawa Antara Mistik dan Nalar. Jakarta: PT. Indonesia Kebanggaanku.

Hasrinuksmo, Bambang. 2004. Ensiklopedi Keris. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sony Kartika, Dharsono. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Yuwono, Basuki Teguh. 2011. Keris Naga, Latar Belakang Penciptaan, Fungsi, Sejarah, Karakteristik, dan Makna Simbolis. Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Supanggah, Rahayu. 2002. Bothekan Karawitan I. Jakarta: MSPI. Endraswara, Suwardi. 2008: Laras Manis. Yogyakarta: Kuntul Press.

Purwadi & Efendi Hidayat. 2006. Seni Karawitan Jawa. Yogyakarta: Hanan Pustaka.

Kusen, Edi Triharyantoro, & Timbul Haryono. 2013. 700 Tahun Majapahit – Suatu Bunga Rampai. Surabaya: Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I Jatim.

Yudhoyono, Bambang. 1983. Gamelan Jawa Awal Mula, Makna, Masa Depannya. Jakarta: PT. Karya Unipress.

Guntur. 2000. Teba Kriya. Surakarta: Arta- 28.

Gustami, SP. 2007. Butir-Butir Estetika Timur – Ide Dasar Penciptaaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.

Soedarso, SP. 2006. Trilogi Seni. Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta. Narasumber Joko Wiguno (64 tahun) seniman karawitan dari kab. Sukoharjo




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v3i1.2343

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sigit Pamungkas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats