PROSES KREATIF DALAM MENCIPTA BUSANA BERBAHAN LIMBAH PERCA

Merlina Merlina

Abstract


Idea, imagination, and creat

ivity are the basis of visual creation. When performed in
high creativity and distinguished aesthetics, visually created objects will afford fascinating
outcome. Visual works can one’s touch heart and mind. People can feel the surrounding visual
objects. In social activities, people will always attempt to be recognized and acknowledged by
the environment.
Considering that economic factor is important in human existence means recognizing
the importance of object existence. It is widely acknowledged the fulfillment of primary needs
will certainly be the influential factor of human’s materially oriented behavior. One of such
materials is the fashionable clothing. Because, fashion can represents the social status and
personal identity. That is why fashion deserves further analysis, since it represents individual
characters. Since such an object is expected to meet the lifestyle, it consequently will result in
unique symbol in social stratum of life. This is particularly true since material quality may
represent the symbol of self-existence in mass culture.

 

Key Words: creative, fashion, and existence

 


Sebuah ide, imajinasi, dan kreativitas merupakan dasar dalam menciptakan sesuatu
(bentuk/visual). Visual (khususnya karya seni, apapun bentuknya) ketika disajikaan dengan
kreativitas tinggi dengan gaya dan nilai estetik tersendiri akan memunculkan penilaian lain.
Dari visual karya dapat menyentuh perasaan dan pemikiran seseorang, melalui benda-benda
yang ada disekitar kita. Individu dalam aktifitas bermasyarakat secara sadar ataupun tidak,
eksistensinya ingin diakui dan dikenal dalam lingkungannya.
Melihat pengakuan eksistensi manusia secara ekonomi, maka keberadaan benda
menjadi hal yang sangat penting. Bagaimana persoalan yang mencakup pemenuhan
kebutuhan primer merupakan faktor penentu tingkah laku manusia yang merucut pada materi.
Salah satunya adalah busana, di mana setiap individu membutuhkannya. Karena, busana
mampu menunjukan status sosial dan penanda identitas. Hal tersebut menjadi dasar mengapa
pentingnya masalah ini untuk dikaji, karena benda dapat mewakili karakter pada tiap individu.
Ketika benda dihadapkan pada pemenuhan gaya hidup, akan menciptakan perlambangan
sendiri dalam strata sosial masyarakat. Karena, kualitas benda sudah menjadi simbol eksistensi
diri dan merucut pada budaya masa.

 


Kata kunci: kreatif, busana dan eksistensi


Full Text:

PDF

References


Amir Piliang, Yasraf. (2004), Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampui Batasbatas Kebudayaan, Jalasutra, Yogyakarta.

Brookfield. (1987), Developing Critical Thinkers. San Fransisco: Jossey Bass Publiser.

Baudrillard, Jean. (2004), Consumption Society atau Masyarakat Konsumsi, Terjemahan Wahyunto. (2004), Kreasi Wacana, Yogyakarta.

Gie, The Liang. (2004), Filsafat Keindahan. Pusat Belajar Ilmu Berguna (PUBIB), Yogyakarta.

Gustami, SP. (1999), SENI KERAJINAN MEBEL UKIR JEPARA, Kajian Estetik melalui Pendekatan Multidisiplin, Kanisius, Yogyakarta.

Handiwirman. (24-7 September 2007), Objects for a Commission Project, Archaeology of a Hotel Room, Nadi Gallery

Kartika, Darsono Sony. (2007), Estetika, Rekayasa Sains, Bandung.

Muzairi, (2002), Eksistensialisme Jean Paul Sartre: Sumur Tanpa Dasar Kebebasan Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Salim, Peter, & Yenny Salim. (1995), Kamus Bahasa Indonesia Komtemporer, Modern Press, Jakarta




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v2i1.2327

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Merlina Merlina

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats