BARABUDUR DARI SISI BENTUK

Prof. Soedarso Sp., M.A.

Abstract


Ketika artikel ini ditulis, bulan Mei 2004 baru saja lewat. Pada wakru itu, masyarakat
Budhis memperingati hari Waisak yang dipercaya sebagai peringatan dari liga peristiwa pcniing
dalam agama Budha, khususnya dalam kehidupan Sang Budha Gautama, yaitu han lahir Sang
Siddharta, saat tercapainya Penerangan Sempurna di bawah pohon bodhi, dan hari wafatnya
atau hari tcrcapainya parinirwana. Di sampingitu, saat ini Barabudur sedangdiperebutkan oleh
banyak fihak untuk dijual kepada turis pada saat penduduk di sekitar Barabudur sedang resah
dan ekonomi sedang menjadi mahkota kebudayaan dan menentukan code o j conduct masyarakat
kita di semua sektor kehidupan, serta menentukan pula apakah “ Pasar Seni Jagad Jawa” atau
“Shopping Street” perlu didirikan di kompleks Barabudur. Pada saat dan kondisi seperti itu,
penulis ingin mengetengahkan kembali Barabudur, meminta kembali ingatan masyarakat
melalui jalur kebudayaan, tentu terutama dari sisi bentuknya, karena bentuk stupa Barabudur
sangatlah unik.

Keywords


seni rupa, desain



DOI: https://doi.org/10.24821/ars.v1i2.238

Article Metrics

Abstract view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

visitor visitor