KONSEP, POLA, DAN IDEOLOGI KETOPRAK TJONTHONG

Retno Dwi Intarti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan humor dalam Ketoprak Tjonthong yang meliputi konsep, pola, dan ideologinya. Ketoprak Tjonthong merupakan grup ketoprak yang dibentuk di Yogyakarta tahun 2004 dan telah berhasil mementaskan sebanyak 33 lakon dimulai dari Lakon Minggat (2004) sampai dengan Lakon Walidarma (2019). Objek kajian penelitian ini adalah lakon Panguwasa Samodra (2019). Di samping dua lakon lain yang diamati untuk membantu analisis yaitu lakon Baron Sakendher dan lakon Keris Mataram. Adapun analisis tentang konsep humor, pola dan ideologinya akan digunakan teori humor dari Arthur Berger dan kajian struktural. Langkah penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap analisis data. Data dikumpulkan dengan melakukan studi pustaka dan bedah naskah. Sedangkan tahap analisis data dilakukan dengan melacak peristiwa yang terjadi, klasifikasi data, untuk menemukan konsep humor, pola, dan ideologi Ketoprak Tjonthong. Hasilnya ditemukan sekitar 16 konsep humor lakon Panguwasa Samodra, di antaranya adalah bombast, irony, misunderstanding, pun, repartee, sarcasm, sexual allusion, conceptual surprise, absurd, repetition, ignorance, embarrassment, imitation, clumsiness, chase, dan exaggeration. Selain itu, terdapat tiga pola humor dalam Ketoprak Tjonthong yaitu pola pengkarakteran pemain, pola penamaan tokoh, dan pola pengadegan. Berkaitan dengan ideologi, terdapat tiga hal yang menjadi ciri khas Ketoprak Tjonthong dan selalu menjadi konsep dasar pementasannya yaitu menggarap fenomena sosial masyarakat, mengangkat cerita-cerita baru dalam khasanah ketoprak, dan menggunakan humor satir sebagai presentasi estetisnya.


Kata kunci: Ketoprak Tjonthong, konsep humor, pola humor, ideologi

This study aims to explain the humour in Ketoprak Tjonthong, which includes its concepts, patterns, and ideology. Ketoprak Tjonthong is a ketoprak group that was formed in Yogyakarta in 2004 and has successfully performed 33 plays starting from Lakon Minggat (2004) to Lakon Walidarma (2019). The object of this research study is the play Panguwasa Samodra (2019). In addition to the two other plays that were observed to assist the analysis, they were the Baron Sakendher play, and the Keris Mataram play. As for the analysis of the concept of humour, its patterns and ideology, the theory of humour from Arthur Berger and structural studies will be used. The research step consisted of 2 stages, namely the data collection stage and the data analysis stage. First, data were collected by conducting literature studies and text review. At the same time, the data analysis stage was carried out by tracking the events that occurred, classifying the data, to find the humorous concept, patterns, and ideology of Ketoprak Tjonthong. The results found around 16 humorous concepts for the Panguwasa Samodra play, including bombast, irony, misunderstanding, pun, repartee, sarcasm, sexual allusion, conceptual surprise, absurd, repetition, ignorance, embarrassment, imitation, clumsiness, chase, and exaggeration. In addition, there are three humour patterns in Ketoprak Tjonthong, namely the character pattern, the character naming pattern, and the scene pattern. Regarding ideology, three things characterize Ketoprak Tjonthong and have always been the basic concept of its performances, namely working on social phenomena in society, bringing up new stories in the realm of ketoprak, and using satirical humour as its aesthetic presentation.

Keywords: Ketoprak Tjonthong, the concept of humour, humour patterns, ideology


References


Anastasya, Sicilia. 2013. “Konsep-Konsep Humor dalam Program Komedi di Televisi Swasta Nasional Indonesia” dalam E-Komunikasi jurnal program Studi Ilmu Komunikasi volume 1 nomor 1, P. 1-11. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Intarti, Retno Dwi. 2020. “Humor Dalam Ketoprak Tjonthong: Konsep, Pola, dan Ideologinya” Laporan Penelitian Dosen Mandiri Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta.

Intarti, Retno Dwi, 2020. “Konsep Humor Ketoprak Tjonthong” dalam I Nengah Mariasa dan Arief Sudrajat, ed. Bunga Rampai Kajian Seni Budaya Ragam Perspektif. Surabaya: Unesa University Press.

Kayam, Umar, dkk. 2000. “Pertunjukan Rakyat Tradisional Jawa dan Perubahan” dalam Heddy Shri Ahimsa Putra, ed. Ketika Orang Jawa Nyeni. Yogyakarta: Galang Press.

Maulana, Alif. 2016. “Kethoprak Conthong Yogyakarta dalam Lakon Lampor Kajian Bentuk dan Fungsi Pertunjukan” Skripsi untuk memenuhi persyaratan S-1 pada Program Studi Jurusan Teater Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

Nugroho, Susilo. 2019. “Walidrama” (Naskah Lakon). Yogyakarta: t.p.

Nugroho, Susilo. 2019. “Panguwasa Samodra” (Naskah Lakon). Yogyakarta: t.p.

Nugroho, Susilo. 2018. “Baron Sakendher” (Naskah Lakon). Yogyakarta: t.p.

Rahmanadji, Didik. 2007. “Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor” dalam Bahasa dan Seni jurnal Fakultas Sastra tahun 35 no 2, p.215-221. Jakarta: UM.

Setyawan, Bagus Wahyu dan Kundharu Saddono. 2019. “Akulturasi Budaya Islam-Jawa dalam Pementasan Kesenian

Ketoprak” dalam Dance & Theater Review jurnal tari, teater, dan wayang volume 2 nomor 1, p. 25-34. Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

Satoto, Sudiro. 2012. Analisis Drama & Teater. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soemanto, Subakdi. 1997.” Ketoprak Masa Kini: Kung-fu dan Gerrr?”, dalam Lephen Purwaraharja dan Bondan Nusantara, ed. Ketoprak Orde Baru.

Yudiaryani, Wahid Nurcahyono, dan Silvia Anggreni Purba. 2019. “Strategi Penguatan Kreativitas Seniman Ketoprak DIY tahun 1999 hingga tahun 2009” dalam Dance & Theater Review jurnal tari, teater, dan wayang volume 2 nomor 2, p. 94-105. Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v18i1.4634

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Flag Counter 

  

View My Stats

 

 

ISSN: 1411-6464 (Print)

ISSN: 2685-8274 (Online)