PEMERANAN TOKOH RATU MAHRIT DALAM NASKAH RAJA MATI KARYA EUGÈNE IONESCO TERJEMAHAN IKRANAGARA

gradhina amborowati

Abstract


Abstrak: Raja Mati adalah salah satu naskah drama absurd karya Eugène Ionesco yang menceritakan tentang sebuah kerajaan yang sudah sekarat.  Raja Mati memberikan pesan kepada kita bahwa hidup di dunia ini bersifat fana. Penelitian dan penciptaan seni ini hendak mengeksplorasi proses latihan dalam pemeranan tokoh Ratu Mahrit dalam naskah Raja Mati karya Eugène Ionesco. Tidak terdapat metode dan teori pemeranan spesifik untuk naskah absurd, sehingga penelitian dan penciptaan ini menggunakan proses kreatif Wallas (1926) sebagai panduan dalam eksplorasi pemeranan. Proses eksplorasi ini membawa peneliti pada pemahaman mengenai beragam absurditas dari berbagai sumber dan membuat beberapa metode latihan sendiri untuk melakukan pendekatan terhadap tokoh, terutama pada ketubuhan, vokal, dan rasa.

 

Kata kunci: Raja Mati, Absurd, Ionesco, Ratu Mahrit.

 

Abstract: Exit the King is one of the absurd playcripts by Eugène Ionesco which tells of a dying kingdom. Exit the King gives us a message that life in this world is perishable. This research and creation of art seeks to explore the process of training in the role of the Queen Mahrit in the Exit the King script by Eugène Ionesco. There are no specific methods and theories for the absurd play, so this research and creation of art uses the Wallas (1926) creative process as a guide in the role playing exploration. This exploration process brings the researchers to an understanding of the various absurdities from various sources and tries several methods of exercise to do the role, especially in body, vocal, and sense exploration.

 

Key word: Exit the King, Absurd, Ionesco, Queen Mahrit.


Full Text:

PDF

References


Anirun, Suyatna. (1998). Menjadi Aktor. Studiklub Teater Bandung bekerjasama dengan Taman Budaya Jawa Barat, dan PT Rekamedia Multiprakrsa. Bandung.

Bonnefoy, Claude. (1970). Conversation with Eugene Ionesco. London: Faber and Faber.

Camus, A. (1999). Mite Sisifus Pergulatan dengan Absurditas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Damajanti, I. 2006. Psikologi Seni. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Esslin, M. (2008). The Theatre of Absurd atau Teater Absurd, terjemahan Abdul Mukhid. Jawa Timur: Pustaka Banyumili.

Awuy, T.F. (1999). Teater Indonesia: Konsep, sejarah, problema. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Iswantara, N. (2016). Drama, Teori, dan Praktik Seni Peran. Yogyakarta: Penerbit Media Kreativa.

Martin, V. (2001). Filsafat Eksistensialis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saptaria, R. E. (2006). Panduan Praktis Akting Untuk Film dan Teater: Acting Handbook. Bandung: Rekayasa Sains Bandung.

Soemanto, B. (2001). Jagat Teater. Media Pressindo, Bekerjasama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation. Yogyakarta.

Sumarno, R. (2017). Karya Cipta Seni Pertunjukan: Metode ‘Planting’ Untuk Penyutradaraan Teater. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.

Weiss, J. (2006). Taruhan Mewujudkan Tulisan. Bandung: Jalasutra.

Wibowo, P.N.H. (2018). Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan seni budaya seni teater SMA kelompok kompetensi h: pementasan teater. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta

Yudiaryani. (2000). Ideologi Teater Modern Kita: Ideologi Teater Barat Memahami Realisme dan Futurisme Jaman. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.

Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia, Perkembangan dan Perubahan

Konvensi. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.




DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v16i1.3125

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Flag Counter 

  

View My Stats

 

 

ISSN: 1411-6464 (Print)

ISSN: 2685-8274 (Online)