Transformasi Sinkretisma Indonesia dan Karya Seni Islam
Abstract
Tulisan ini membahas aspek sosio-historis dan pencapaian kebudayaan pada masa peradaban seni (rupa) Hindu dan Islam di Indonesia, perkembangan terkini seni rupa kontemporer Islami, dan karya seni KH. M. Fuad Riyadi, seniman dan Kyai Kontemporer yang aktif sebagai pelaku kesenian dalam seni sastra, musik dan seni rupa. Karya seni selalu merupakan cerminan pengamatan serta perasaan dan pikiran pembuatnya. Karya seni terlahir dari proses pergulatan panjang yang kompleks atas berbagai unsur kebudayaan yang saling mempengaruhi. Pada tahapan ini terjadilah transformasi budaya melalui proses sinkretisasi yang membentuk tradisi seni di Indonesia sesuai dengan peranan unsur budaya terutama persentuhan dengan agama yang datang dari luar. Tulisan ini dikaji melalui studi sejarah, transformasi budaya dan estetika. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa karya seni yang diciptakan seniman tidak berdiri sendiri atas nafas tunggal konsep dan dogtrin agama namun sudah dielaborasi dengan kebutuhan budaya setempat serta local genius masyarakat yang ditempati.
This paper is intended to discuss the socio-historical aspect and the cultural achievement of the civilization of Hinduism and Islamic fine art in Indonesia, the updated development of Islamic contemporary fine art, and the artwork of KH. M. Fuad Riyadi, artists and contemporary mufti who are active as art doers of literary art, music, and fine art. The artwork is always a reflection of the observations and feelings and thoughts of the author. The artwork was born by the long struggle of complex processes on various cultural elements which influenced to each other. At this stage there was a cultural transformation through the process of syncretization which formed a tradition of art in Indonesia in accordance with the role of cultural elements, especially the contiguity with the religion coming from the outside. This paper was analyzed through the historical study, cultural and aesthetics transformation. Based on the research it can be concluded that the artworks created by the artist do not stand alone based on the single breath of concept and religion doctrine but the ones which have been elaborated with the needs of the local culture and the local genius of that intended society.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aesijah, Siti. 2000. “Latar Belakang Penciptaan Seni” dalam Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 1 No. 2/September – Desember.
Artha, Arwan Tuti dan Heddy Shri Ahimsa-Putra. 2004. Jejak Masa Lalu: Sejuta Warisan Budaya. Yogyakarta: Kunci Ilmu.
Bahar, Mahdi. 2009. “Islam Landasan Ideal: Budaya Musik Tradisi Melayu Minangkabau” dalam Djohan (Ed.). Merefleksi Karya Perak Menyongsong Kreasi Emas. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Bandem, I Made. 1986. Prakempa. Denpasar: Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar.
Dana, I Wayan. 2002. Topeng Sidhakarya: Sebuah Kajian Historis 1915-1991. Yogyakarta: Galang Press.
Dermawan T, Agus. 2006. Bali Bravo: Leksikon Pelukis Tradisional Bali 200 Tahun. Jakarta: Panitia Bali Bangkit.
Dermawan T, Agus. 2004. Bukit-bukit Perhatian: dari Seniman Politik, Lukisan Palsu sampai Kosmologi Seni Bung Karno. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Fisher, Joseph. 1994. The Folk Art of Java. New York: Oxford University Press.
Gustami, SP. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur: Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2006. Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka.
Himawan, Willy. 2014. “Citra Budaya Melalui Kajian Historis dan Identitas: Perubahan Budaya Pariwisata Bali Melalui Karya Seni Lukis” dalam Journal of Urban Society’s Arts, Vol. 1 Nomor 1, April.
Khan, Hazrat Inayat. 2002. Dimensi Mistik Musik dan Bunyi. Yogyakarta: Pustaka Suci.
Purnata, P. Md. 1976/1977. Sekitar Perkembangan Seni Rupa di Bali. Denpasar: Proyek Sasana Budaya Bali.
Sahid, Nur. 2004. “Pandangan Hidup Islami dalam Sejumlah Karya Sastra Ahmad Tohari” dalam Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater, dan Sinema, Vol. 1, Nomor 3, Mei.
Sastra, Andar Indra. 2006. “Ratik Saman: Seni, Religi, dan Ekstasi” dalam M. Agus Burhan (Ed.). Jaringan Makna: Tradisi hingga Kontemporer. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Siti binti A.Z. 2005. “Spiritualitas dan Seni Islam Menurut Sayyed Hossein Nasr” dalam Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. VI No. 3/September-Desember.
Tim Penyusun. 2000. Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Gadjah Mada: Ilmu-Ilmu Humaniora. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wisetrotomo, Suwarno. 1998. “Melacak Garis Waktu dan Peristiwa” dalam Katalog Pameran Seni Rupa. Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yudoseputro, Wiyoso. 1990. “Seni Rupa Klasik” dalam Mochtar Kusuma-Atmaja, et al. (eds.) Perjalanan Seni Rupa Indonesia: dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini. Bandung: Panitia Pameran KIAS.
DOI: https://doi.org/10.24821/jousa.v2i2.1446
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2355-2131 (print) | ISSN 2355-214X (online).