Kajian Hasil Rekonstruksi Tari Opak Abang di Kabupaten Kendal
Abstract
Tari Opak Abang merupakan tarian resmi Kabupaten Kendal, diresmikannya tari Opak Abang menyebabkan dirubahnya penampilan kemasan pertunjukannya. Pemerintah Kendal melakukan rekonstruksi dengan kegiatan penggalian, reinterpretasi, dan reaktualisasi. Penelitian ini mengulas sejauh mana hasil rekonstruksi tari Opak Abang sebagai identitas kesenian Kabupaten Kendal. Keberhasilan dikenalnya tari Opak Abang membutuhkan kolaborasi peran penta-helix, diantaranya pemerintah, pelaku seni, masyarakat penyangganya, budayawan atau seniman, media, dan pebisnis. Pemerintah Kabupaten Kendal sudah melakukan upaya untuk mengenalkan tarian ini dengan melibatkannya dalam berbagai festival dan acara. Namun kenyataannya tarian ini belum cukup dikenal secara merata, bahkan oleh masyarakat Kendal itu sendiri. Nampaknya ketidakseimbangan para peran penta-helix membuat tarian ini belum dikenal menjadi identitas kesenian Kabupaten Kendal
Kata kunci: rekonstruksi, tari Opak Abang, pentahelix
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Hamdi, Mirja Fauzul. (2018). “Rekonstruksi Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 79/PUU-XII/2014”. Jurnal Kanun (Jurnal Ilmu Hukum) Universitas Syiah Kuala, Vol.20 No.1, April 2018 Hal. 183-202, dalam Ida Ayu Wimba Ruspawati. (2021). Rekonstruksi Tari Legong Tombol Dalam Sebuah Karya Seni. Yogyakarta: Penerbit KBM Indonesia.
Mašek Tonković, A., Veckie, E., & Walter Veckie, V. (n.d.). APLICATIONS OF PENTA HELIX MODEL IN ECONOMIC DEVELOPMENT PRIMJENA MODELA PENTA HELIX U RAZVOJU GOSPODARSTVA. http://croatianfraternalunion.org/
Marbun, B.N. (1996). Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, dalam Ruspawati, I. W. (2021). PENGUATAN KETAHANAN BUDAYA DAERAH DAN IDENTITAS BANGSA MELALUI REKONSTRUKSI TARI LEGONG TOMBOL DI DESA BANYUATIS.
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Maturbongs, E. E., & Lekatompessy, R. L. (2020). Kolaborasi Pentahelix dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Merauke. In Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi (Vol. 3, Issue 1). http://ojs.stiami.ac.id
Novalita, P. (2018). TARI OPAK ABANG SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS MASYARAKAT KABUPATEN KENDAL (Vol. 17, Issue 1).
Pradewi, S., & Lestari, W. (2012). EKSISTENSI TARI OPAK ABANG SEBAGAI TARI DAERAH KABUPTEN KENDAL. In JST (Vol. 1, Issue 1). http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst
Ritzer, George. dan Douglas J. Goodman. (2014). Teori Sosiologi “Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern”. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
R.M. Pramutomo, “Tari, Seremoni dan Pseudoabsolutism”. Pidato Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ISI Surakarta ke 47 tanggal 15 Juli 2011 dalam Septimardiati, E. (2013). PENCIPTAAN KARYA TARI SLENDANG PEMALANG SEBAGAI TARI IDENTITAS KABUPATEN PEMALANG (Vol. 8).
Ruspawati, I. W. (2021). PENGUATAN KETAHANAN BUDAYA DAERAH DAN IDENTITAS BANGSA MELALUI REKONSTRUKSI TARI LEGONG TOMBOL DI DESA BANYUATIS.
Septimardiati, E. (2013). PENCIPTAAN KARYA TARI SLENDANG PEMALANG SEBAGAI TARI IDENTITAS KABUPATEN PEMALANG (Vol. 8, Issue 3).
Soemaryani, I. (2016). PENTAHELIX MODEL TO INCREASE TOURIST VISIT TO BANDUNG AND ITS SURROUNDING AREAS THROUGH HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT. In Academy of Strategic Management Journal (Vol. 15).
Widyastiningrum, S.R. (2012). Revitalisasi Tari Gaya Surakarta. Surakarta: ISI Press.
DOI: https://doi.org/10.24821/dtr.v6i1.9337
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.